Seorang pasien asal Kampung Sepo, Desa Compang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus ditandu menggunakan bambu dan sarung oleh warga saat dibawa ke Puskesmas Compang. Pasien dewasa bernama Nikolas Naring itu harus ditandu karena jalan berlumpur tak bisa diakses kendaraan bermotor pada Kamis (2/11/2023).
Frans Flavianus Barung, seorang warga yang ikut menandu Nikolas mengatakan pasien tersebut ditandu dengan menempuh jarak sejauh tiga kilometer. Pasien tersebut ditandu sampai di persimpangan Tanggar, selanjutnya dijemput ambulans untuk membawanya ke Puskesmas Compang.
"Ada pasien dari Sepo mau ke Puskesmas Compang karena tidak adanya jalan terpaksa harus tandu ke persimpangan Tanggar, jaraknya kurang lebih tiga kilometer," ungkap Frans dikonfirmasi, Kamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan jalan sepanjang tiga kilometer itu tidak bisa dilintasi kendaraan pada masa musim hujan karena berlumpur. "Sehingga kami harus tandu (pasien)," ujar Frans.
Dalam video yang diterima detikBali, terlihat sejumlah warga bergantian menandu Nikolas. Pasien tersebut duduk di sarung yang bagian sisinya dimasukkan bambu untuk dipikul warga. Mereka melintasi jalan berlumpur yang membelah sawah.
Kepala Desa Compang Simplisius Djebero belum memberikan tanggapan terkait kondisi jalan rusak di wilayahnya. Ia tidak menjawab panggilan telepon dan pesan WhatsApp.
Desa Compang ditempuh dengan transportasi darat dalam waktu sekitar dua jam dari Kota Labuan Bajo, destinasi pariwisata superprioritas.
(hsa/nor)