Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hampir pasti akan diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon). Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan yang terakhir Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sudah mendaftar ke KPU sebagai pasangan capres dan cawapres.
Mesin-mesin politik pemenangan ketiga paslon tersebut telah mulai bergerak ke setiap daerah di Indonesia. Utamanya seusai ketiganya secara resmi telah melakukan pendaftaran sebagai peserta Pilpres 2024 ke KPU. Salah satunya di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
NTB menjadi salah satu penopang suara pilpres untuk wilayah Indonesia bagian timur. KPU telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) NTB untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebanyak 3,9 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kalkulasi dukungan parpol koalisi, duet Prabowo-Gibran atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) tampaknya paling superior di NTB. Selain unggul dari sisi kuantitas, parpol KIM memang diisi parpol-parpol pemenang di NTB.
Data Hasil Pemilu 2019 di NTB
Koalisi parpol pengusung Prabowo-Gibran secara akumulatif menguasai sekira 48,06 persen. Hal itu terdiri atas Partai Gerindra 16,6 persen, Partai Golkar 12,53 persen, Partai Demokrat 7,78 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 7,5 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 2,75 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, ditambah lagi dengan kekuatan Partai Gelora yang baru menjadi peserta pemilu pada 2024.
Sementara parpol Koalisi Perubahan Anies-Cak Imin atau AMIN punya bekal suara 24,15 persen. Yang terdiri atas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 10,99 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7,12 persen, dan Partai NasDem 6,04 persen.
Sementara Ganjar-Mahfud di posisi paling buncit. Mereka punya penguasaan sekitar 21,68 persen. Dengan rincian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 8,15 persen, PDIP 7,32 persen, Hanura 3,82 persen, serta Perindo 2,39 persen.
Sebagai informasi tambahan, dalam dua kali episode pilpres sebelumnya di NTB, Prabowo Subianto selalu unggul dari paslon lain.
Pada 2014, Prabowo yang kala itu bergandengan dengan Hatta Rajasa unggul 72,45 persen mengalahkan Jokowi-Jusuf Kalla yang hanya mengoleksi 27,55 persen.
Kemenangan Prabowo di NTB terulang pada Pilpres 2019. Kala itu, ia berpasangan dengan Sandiaga Uno meraih 67,89 persen, sedangan Jokowi-Ma'ruf Amin 32,11 persen.
Dukungan elite kepada para kandidat. Baca di halaman selanjutnya...
Dukungan Tokoh kepada Ketiga Paslon
Sejumlah tokoh politik maupun ormas yang dimotori sejumlah Tuan Guru di NTB, tampak telah menujukkan dukungannya kepada masing-masing paslon peserta Pilpres 2024.
Duet Prabowo-Gibran teridentifikasi didukung oleh Nahdlatul Wathan (NW) yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di NTB. NW kini dipimpin oleh cucu Pahlawan Nasional asal NTB TGKH Zainuddin Abdul Madjid yakni TGKH Lalu Muhammad Gede Zainuddin Atsani. Ormas NW diketahui memiliki perangkat organisasi, madrasah yang tersebar juga di 10 kabupaten/kota di NTB.
Sejumlah ponpes di Lombok Barat dan Lombok Tengah juga telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.
Dari sisi tokoh politik yang afiliatif dengan parpol, paket Prabowo-Gibran akan ditopang sejumlah nama besar. Misalnya Fahri Hamzah yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Bupati Lombok Tengah yang juga adalah Ketua DPD Gerindra NTB Lalu Pathul Bahri, Wali Kota Mataram yang juga Ketua DPD Golkar NTB Mohan Roliskana, Ketua DPD Demokrat NTB Indra Jaya Usman, dan Ketua PAN NTB Muazzim Akbar.
Ditambah juga sokongan Relawa Pro Jokowi (Projo) yang tampak mulai aktif mensosialisasikan paket Prabowo-Gibran ke akar rumput.
Sementara paket AMIN, tercatat akan didukung oleh sejumlah eks pejabat di NTB. Sebut saja mantan Gubernur NTB yang juga politikus PKS Zulkieflimansyah, eks Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur yakni Sukiman Azmi dan Rumaksi, dan bekas Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid.
Terdapat juga sejumlah dukungan Tuan Guru yakni TGH Fadly Fadil Thohir yang merupakan Pembina Ponpes Yatofa Bodak. Ponpes Yatofa diketahui merupakan salah satu ponpes dengan mesin politik yang terbukti memenangkan sejumlah figure di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah. Ada juga Ponpes Maraqitta'limat yang dipimpin Politikus PPP yang merupakan anggota DPRD NTB enam periode, TGH Hazmi Hamzar.
Terakhir, duet Ganjar-Mahfud. Duet ini bakal ditopang oleh mantan gubernur NTB dua periode yang kini duduk sebagai Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud yakni Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. TGB juga adalah Ketua Harian DPP Partai Perindo dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
Mayoritas keluarga TGB seperti eks Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPW Partai Perindo NTB akan turut berkampanye untuk Ganjar-Mahfud.
Mesin NWDI juga dari sisi politik memang terbukti memiliki posisi tawar yang cukup kuat dalam sejumlah kontestasi di NTB.
Selain itu, Ganjar-Mahfud akan dibackup politikus senior NTB Rachmat Hidayat. Rachmat Hidayat adalah anggota DPR empat periode, Ketua DPD PDIP yang diketahui merupakan 'orang dekat' Megawati Soekarnoputri. PDIP juga punya kader yang kini memimpin Kabupaten Sumbawa Barat yakni Musyafirin.
Selain itu, PPP NTB yang dikomandoi Wakil Ketua DPRD NTB Muzihir pun punya gerbong tersendiri. PPP diketahui punya sejumlah binaan ponpes yang bakal turut memenangkan Ganjar-Mahfud.
Gerbong politik yang belum secara gamblang menyatakan dukungannya di NTB adalah ponpes atau Tuan Guru yang berada di bawah naungan ormas Nahdlatul Ulama (NU). Sebut saja semisal Kyai Sepuh yang juga Mustasyar PBNU, TGH Badaruddin Turmudzi alias Tuan Guru Bagu.
Termasuk juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang merupakan Rektor UIN Mataram Prof TGH Masnun Thahir belum menyampaikan pernyataan tegas ihwal arah dukungan pilpres 2024.
Semua Klaim Menang
Ketua DPW Partai NasDemmenargetkan 75 persen suara pemilih di NTB untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 mendatang.
"Target kami minimal 75 persen suara Anies," kata Ketua DPW Partai NasDem NTB Rumaksi pada Senin (30/10/2023).
Rumaksi juga menginginkan suara masyarakat NTB kepada Anies Baswedan tersebut juga dapat paralel dengan suara Partai NasDem di NTB.
Bacaleg partai NasDem, kata Rumaksi harus mampu mengkapitalisasi suara Anies Baswedan menjadi suara elektoral bacaleg di pileg.
"Kalau yang ini kami yakin. Bacaleg kami sudah jeli. Ekor jas Anies ini akan banyak masuk ke NasDem," jelasnya.
Sementara itu, DPW Partai Perindo NTB mengeklaim bakal memangkas dominasi Prabowo di NTB. Pihaknya optimistis paket ini bakal menjadi pemenang di NTB pada Pilpres 2024 mendatang.
"Ganjar-Mahfud merupakan paket komplit. Pak Ganjar itu muda, cerdas, berani dan punya pengalaman pemerintahan. Mahfud MD juga berpengalaman di legislatif, eksekutif, dan yudikatif," jelas Khairul Rizal.
Suami eks Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah itu mengaku telah mempersiapkan mesin pemenangan Ganjar-Mahfud di NTB. Mesin pemenangan itu nantinya akan ditopang oleh kekuatan ormas NWDI yang dipimpin TGB Zainul Majdi.
Kolaborasi antara Partai Perindo NTB dan NWDI diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang kuat dalam rangka menggalang dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, terutama di wilayah NTB.
Partai Perindo NTB berkomitmen untuk aktif terlibat dalam kampanye dan upaya pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud, dengan harapan mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, keberadaan parpol pengusung lain semisal PDIP, PPP, dan Hanura diyakininya juga akan berdampak signifikan. Pasalnya, parpol pengusung, utamanya PDIP-PPP disinyalir mempunyai ceruk suara yang jelas di NTB.
Untuk memenangkan pasangan Ganjar Mahfud, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan konsolidasi dan menggerakkan mesin partai serta organisasi NWDI sebagai organisasi keislaman terbesar di NTB.
"Semua kader dan simpatisan partai serta NWDI diharapkan bergerak bersama untuk mengajak masyarakat khususnya di NTB memilih pasangan pak Ganjar dan pak Mahfud," harapnya.
Partai Gerindra mengatakan hal yang sama. Mereka meyakini NTB masih akan menjadi lumbung suara bagi Prabowo.
Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan haqqul yakin Prabowo-Gibran akan menang di pilpres 2024. Utamanya di NTB. Keyakinan itu didasari dengan fakta bahwa mayoritas parpol KIM di NTB adalah partai besar. Misalnya Golkar yang merupakan parpol pemenang pada pemilu 2019, kemudian Gerindra, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Rasanya sangat yakin kami capaian di pilpres 2024 akan menang, akan hattrick untuk Pak Prabowo-Gibran," jelasnya.
Diakui Farin, pihaknya akan mengupayakan untuk memboyong Bacapres-Bacawapres yakni Prabowo-Gibran untuk hadir melakukan konsolidasi dan kampanye di NTB.
"Tentu KIM di NTB selain kita ingin disapa Pak Prabowo, kami juga ingin Cawapres kita bahwa di NTB ini merupakan basis Pak Prabowo yang insya Allah nanti kemudian kalau teprilih akan menjadi tugas mereka untuk mengembangkan NTB," jelasnya.