Kesaksian Bibi Sebelum Siswi SD Tewas Dianiaya Ayah Kandung

Kesaksian Bibi Sebelum Siswi SD Tewas Dianiaya Ayah Kandung

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 22 Okt 2023 08:33 WIB
Siswi kelas 4 SD di Mataram dianiaya hingga tewas oleh bapak kandungnya. (Ahmad Viqi/detikBali)
Siswi kelas 4 SD di Mataram dianiaya hingga tewas oleh bapak kandungnya. (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Siswi SD berinisial N tewas setelah dianiaya oleh ayah kandungnya berinisial S (42) pada Sabtu sore (21/10/2023). Penganiayaan terjadi di rumah S di Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bibi N, Mukartini menuturkan kesaksiannya sebelum N tewas dengan luka pada leher, mata, dan kepalanya. Menurutnya, sekitar pukul 14.30 Wita N sempat membantunya mengupas bawang putih. Mukartini pun sempat memberikan makan dan minuman untuk N selepas pulang dari sekolah.

"Tadi saya kasi makan minum. Dia datang pikul tasnya, pakai baju adat. Saya sampai berhutang kasi dia makan anak ini karena tidak pernah diurus sama bapaknya," kata Mukartini saat ditemui di Mapolresta Mataram, Sabtu malam (21/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mukartini menyebut dirinya merawat dan membesarkan N hingga kelas 3 SD. Ia pun kaget ketika mendapat kabar bahwa N meninggal dengan leher membiru sekitar pukul 16.00 Wita.

Mukartini tak percaya N meninggal karena terjatuh di kamar mandi sebagaimana pengakuan S. "Kata bapaknya dia jatuh di kamar mandi. Tidak ada istilah anak jatuh di kamar mandi lehernya biru seperti dicekik. Saya pikirkan anak itu bagaimana sakitnya dipukul sampai giginya patah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Mukartini, N sempat dilarikan ke RS Risha Mataram oleh ibu dan ayahnya, S. Ia menyebut ayah N sempat meminta agar jenazah siswi kelas 4 SD itu tidak diperiksa.

"Saya minta kebijakan pak polisi pokoknya pelaku bisa dihukum setimpal," pungkas Mukartini.

Sebelumnya, N dianiaya hingga tewas oleh ayah kandungnya berinisial S lantaran sakit hati. Penganiayaan tersebut terjadi selepas S salat Asar.

"Jadi ada ketersinggungan (ucapan) yang mengakibatkan pelaku sakit hati sehingga menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata Kapolresta Mataram Kombes Mustofa di Mapolresta Mataram, Sabtu malam.

N ditemukan tewas di dalam rumah oleh ibunya. Pada tubuh N ditemukan luka diduga akibat benda tumpul di leher, mata, dan kepala. Polisi menduga luka-luka pada tubuh N itu akibat benda tumpul.

S berhasil diamankan polisi setelah melarikan diri ke rumah orang tuanya di Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, sekitar pukul 19.00 Wita. Ia kini ditahan di Polresta Mataram untuk dilakukan pemeriksaaan lanjutan. "Pelaku sudah kami tahan dan akan kami mintai keterangan," pungkas Mustofa.




(iws/iws)

Hide Ads