Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Taufan Rahmadi mengkeklaim MotoGP Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika jauh lebih baik dibandingkan dengan MotoGP India. Seperti diketahui, MotoGP India sempat jadi bahan gunjingan lantaran penuh kekacauan.
Menurut Taufan, tidak jadi masalah bila saat ini mayoritas penonton MotoGP Mandalika merupakan warga lokal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Perlu diingat MotoGP adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan waktu untuk mencapai target yang diharapkan. Belajar dari keburukan pelaksanaan di MotogP India, MotoGP Mandalika jauh lebih baik," ujar Taufan saat dihubungi pada Sabtu (14/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan dalam perspektif pariwisata, market wisatawan itu dibagi tiga. Yakni, wisatawan lokal, wisatawan nusantara, dan wisatawan mancanegara.
"Dalam hal MotoGP jika ada penonton lebih banyak lokal bukan berarti jeruk minum jeruk, ini lebih kepada kondisi kalau penontonnya saat ini lebih banyak orang lokal," jelas Taufan.
"Tetapi bagaimanapun hal ini adalah tantangan bagi kita semua untuk terus bersama berkolaborasi agar penonton dari golongan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk terus ditingkatkan di MotoGP berikutnya," sambungnya.
Menurut Taufan, event MotoGP menjadikan Mandalika sebagai destinasi sport tourism utama dunia tidak hanya mampu menggerakkan ekonomi dan memberikan keuntungan bagi pelaku industri pariwisata, tetapi juga masyarakat sekelilingnya.
Event MotoGP Mandalika telah resmi dimulai pada Jumat (13/10/2023) kemarin. Event akbar itu akan melangsungkan balapan pemungkasnya pada Minggu (15/10/2023).
Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan Dyandra Promosindo selaku co-promotor MotoGP Mandalika, sebanyak 98 persen tiket telah terjual. Jika dikalkulasikan, sebanyak 68.502 tiket sudah terjual dari total 69.900 tiket yang dicetak penyelenggara, baik offline maupun online.
Dengan komposisi 54,8 persen penonton dari NTB dan luar NTB sebesar 45,2 persen. Penonton luar NTB terbanyak dari Jakarta.
Jumlah penonton dari Jakarta sebesar 15,6 persen, disusul Jawa Barat 6,8 persen. Kemudian Banten 5,4 persen, Jawa Timur 3,6 persen, Jawa Tengah 3,1 persen, Sumatera Utara 2,1 persen, Bali 2 persen dan lainnya termasuk penonton dari luar negeri sebesar 5 persen.
Pembeli tiket diketahui didominasi oleh penonton hari kedua dan final race hari ketiga event.
(hsa/hsa)