Salah seorang siswa di SMA Negeri 1 Kota Kupang, Lita, mengatakan sangat senang dengan jadwal sekolah yang kembali dimulai pukul 07.00 Wita. Tentu hal itu tak lagi merepotkan mereka.
"Kami sangat bersyukur masuk sekolah seperti biasanya. Karena sebelumnya jam 4 pagi itu sudah habis siap tapi sampai sekolah mengantuk dan saya langsung ketiduran," kata Litta kepada detikBali, Jumat (22/9/2023).
Lita mengaku tempatnya tinggalnya di Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa membuatnya sering telat masuk sekolah karena jarak ke sekolahnya sekitar 10 kilometer. Sehingga saat ke sekolah, ayahnya selalu mengantarnya dengan sepeda motor.
"Karena tempat tinggal saya jauh dari akses angkutan umum. Jadi kadang saya telat terus. Sampai sekarang juga bapak selalu antar ke sekolah," tuturnya.
Salah satu guru yang tidak mau disebutkan namanya mengaku kebijakan masuk sekolah yang sebelumnya memang bagus namun para siswa kehabisan energi yang ditandai dengan mengantuk saat jam pelajaran.
"Ya mereka mengantuk, kita guru juga begitu. Tidak semua siswa menerima materi dengan baik," katanya.
Wali Kelas XI itu menyebut saat mulai sekolah pada pukul 05.30 Wita siswa yang diasuhnya memang tidak sering telat masuk sekolah. Terkecuali sakit, telat bangun pagi dan tidak diantarkan orang tuanya.
"Kalau saya punya kelas palingan yang telat masuk sekolah sekitar empat hingga lima orang saja. Semuanya tepat waktu," terangnya.
Dia mengatakan sangat bersyukur dengan kebijakan seperti biasanya yakni masuk sekolah pada pukul 07.00 Wita. Alasannya masih bisa melakukan aktivitas seperti mencuci piring, masak, mengurus anak, dan urusan dalam rumahnya.
"Rasanya sudah normal, senang sekali karena kita masih bisa urus si kecil dan urusan di dalam rumah," jelasnya.
Jika sebelumnya, dia melanjutkan, tidak bisa tidur nyenyak karena takut terlambat masuk sekolah untuk mengajar. Sehingga biasanya mulai berangkat ke sekolah pada pukul 05.00 Wita.
"Jadi jam 5 (pagi) itu saya sudah datang ke sekolah karena takut telat. Biasanya saya bangun itu jam 3 kadang jam 4 pagi," ceritanya.
Dia menyebut untuk tempat tinggal para siswa yang paling jauh itu di sekitar Penfui, Bimoku, Alak, dan Belo sehingga sebelum memulai apel pagi mereka sudah harus ada di sekolah.
"Itu kasihan mereka karena tempat tinggalnya paling jauh. Jadi kadang pas saya tiba orangtua mereka sudah datang antar ke sekolah," imbuhnya.
Sebelumnya, kebijakan yang diterapkan oleh Gubernur NTT 2018-2023 Viktor Bungtilu Laiskodat itu akhirnya dicabut oleh Pj Gubernur NTT Ayodhia Gehak Lakunamang Kalake.
"Aturan masuk sekolah pukul 05.30 Wita resmi kami cabut," tutur Kalake melalui siaran pers, Kamis (21/9/2023).
Dengan dicabutnya kebijakan tersebut, maka siswa SMAN 1 Kota Kupang dan SMAN 6 Kota Kupang tak lagi pergi sekolah saat pagi buta. "Para siswa akan memulai masuk sekolah pada pukul 07.00 Wita," imbuh Kalake.
Kebijakan masuk sekolah sebelum matahari terbit yang dikeluarkan oleh Gubernur Viktor pada Februari lalu itu telah menuai pro kontra. Bahkan, Kepala Perwakilan Ombudsman NTT Darius Beda Daton menyebut kebijakan tersebut ditertawakan oleh seluruh dunia.
(dpw/hsa)