Dua kelompok terlibat perkelahian di sebuah acara pesta di Kampung Wae Paci, Desa Golo Mangung, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu malam (13/9/2023). Perkelahian yang menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka itu dipicu karena mabuk minuman beralkohol sopi dan tuak putih.
Kapolsek Lamba Leda IPDA Aris Ahmad mengatakan perkelahian itu melibatkan kelompok Aloisius Ali (68) dengan Eginasius Letor Sabon (35). Kedua kelompok itu terlibat perkelahian karena mabuk minuman beralkohol.
"Peristiwa tersebut terjadi diduga karena mabuk minuman sopi dan tuak putih di tempat acara sambut baru (komuni pertama)," kata Aris, Kamis (14/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aris menjelaskan perkelahian berawal ketika Egy Sabon -panggilan Eginasius- dan teman-temannya mendatangi rumah Aloisius pada pukul 20.30 Wita, Rabu (13/9/2023). Mereka mencari anak Aloisius bernama Mateus Moro.
Egy Sabon dan kawan-kawannya tidak menemukan Mateus. Aloisius juga tak ada di rumah saat itu.
Saat perjalanan pulang dari rumah Aloisius, Aris melanjutkan, Egy Sabon bertemu dengan anak Aloisius, Petrus Lambung. Mereka langsung mengeroyok Petrus.
Seorang warga setempat yang melihat pengeroyokan itu langsung melapor ke Aloisius. Tak terima anaknya dikeroyok, Aloisius bersama teman-temannya menghampiri Egy Sabon di tempat pesta komuni pertama.
Perkelahian dua kelompok tak terhindarkan. Mereka saling menebas parang.
Aloisius terkena tebasan hingga tangannya nyaris putus. Dia kemudian tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke Puskesmas Dampek sekitar pukul 23.00 Wita dan mengembuskan napas terakhirnya.
Aris menjelaskan korban luka adalah Egy Sabon. Pria asal Kampung Ajang, Desa Golo Rentung, itu mengalami luka robek dari dahi sampai pipi sebelah kiri karena kena tebas parang.
Egy Sabon dirujuk ke Rumah Sakit Siloam di Labuan Bajo. Sebelumnya, dia dilarikan ke RSUD Ben Mboy Ruteng.
"Korban (Egy Sabon) sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa," tutur Aris.
Korban lain yang mengalami luka berat adalah Fidelis Aroi Arno (21) dan Pius Ral (66). Mereka mengalami luka robek karena tebasan parang.
(gsp/nor)