Sebanyak 163.699 keluarga atau 577.025 jiwa terdampak kekeringan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka tersebar di 70 kecamatan di sembilan kabupaten/kota.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi mengatakan jumlah warga yang terdampak kekeringan di sembilan kabupaten/kota itu terus meluas sejak Mei hingga Agustus 2023. "Total ada sembilan kabupaten/kota di NTB yang sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan dengan total terdampak 335 desa," katanya, Selasa (29/8/2023).
Menurut Ahmadi, saat ini beberapa wilayah di NTB sudah memasuki puncak masa kekeringan hingga akhir November 2023. Dampak kekeringan lebih terasa di daerah-daerah yang tidak memiliki sumber air tanah seperti sumur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami harus bawakan air pakai tangki atau kapal. Seperti di kawasan Lombok bagian selatan atau di Kabupaten Sumbawa, Bima, Dompu, yang tidak memiliki air bersih," ungkap Ahmadi. Berikut ini sejumlah daerah yang mengalami kekeringan akibat El Nino,
Level Awas
1. Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
2. Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
3. Kecamatan Utan serta Buer, Kabupaten Sumbawa.
Level Siaga
1. Kecamatan Kilo, Manggalewa, Pajo, dan Woja, Kabupaten Dompu.
2. Kecamatan Donggo, Lambtu, Madapangga, Palibelo, Soromandi, hingga Wawo, Kabupaten Bima.
3. Kecamatan Raba dan Rasanae Timur, Kota Bima.
4. Kecamatan Batu Layar, Gerung, Lembar, dan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
5. Kecamatan Batukliang, Janapria, dan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
6. Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Pringgabaya, Sembalun, Sikur, Swela, dan Sukamuha Kabupaten Lombok Timur.
7. Kecamatan Gangga, Kayangan, Pemenang dan Tanjung, Kebupaten Lombok Utara
Level Waspada
1. Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.
(gsp/dpw)