Sering Diprotes Bule, Cidomo di Gili Trawangan Akan Diganti Mobil Listrik

Lombok Utara

Sering Diprotes Bule, Cidomo di Gili Trawangan Akan Diganti Mobil Listrik

Helmy Akbar - detikBali
Kamis, 27 Jul 2023 21:58 WIB
Sejumlah wisatawan asing bersiap menaiki angkutan tradisional Cidomo saat tiba di pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (14/12/2022). Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 wisatawan asing mulai ramai mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Sejumlah wisatawan asing bersiap menaiki angkutan tradisional Cidomo saat tiba di pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Lombok Utara -

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) bakal mengganti angkutan cidomo (sejenis dokar) di kawasan wisata Gili Trawangan dengan kendaraan listrik. Kendaraan listrik yang akan digunakan adalah mobil listrik sebagaimana yang lazim ditemukan di lapangan golf.

Pernyataan itu diungkapkan Bupati KLU Djohan Sjamsu, Kamis (27/7/2023). Pemkab KLU berkeyakinan penggunaan cidomo yang menggunakan tenaga kuda sebagai alat transportasi di Gili Trawangan kerap diprotes oleh wisatawan mancanegara karena dinilai menyiksa binatang.

"Ya itu memang yang kami inginkan, yakni mengganti cidomo dengan mobil listrik seperti yang dipakai di lapangan golf. Kan tidak terjadi polusi apa-apa. Kami memang takut karena orang barat tidak senang dengan cidomo. Itu dianggap menyiksa binatang," ungkap Djohan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan penggantian alat transportasi cidomo dengan mobil listrik dipastikan tidak akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat di Gili Trawangan.

Sebab, masyarakat yang punya cidomo saat ini akan diprioritaskan mendapatkan mobil golf atau buggy yang dapat digunakan mengangkut wisatawan di pulau kecil tanpa polusi tersebut.

ADVERTISEMENT

Selain mengganti cidomo dengan buggy listrik, Djohan mengatakan Pemda Lombok Utara juga akan membatasi jumlah sepeda listrik di Gili Trawangan. Dinas Perhubungan Lombok Utara sudah melakukan razia sepeda listrik di Gili Trawangan sejak beberapa bulan lalu.

Djohan juga akan melarang pengusaha perhotelan mengoperasikan sepeda listrik. Usaha penyewaan sepeda listrik hanya boleh dilakukan masyarakat Gili Trawangan.

"Ya kalau jumlah sepeda listrik pasti kami batasi. Ini kan upaya masyarakat kita juga punya usaha. Itu maksudnya. Ingin kami hidupkan masyarakat lokal supaya mereka yang punya sepeda listrik. Kami ingin ke sana arahnya," pungkas bupati KLU dua periode itu.

Sebagai informasi, cidomo telah menjadi alat transportasi utama di Gili Trawangan. Jumlah cidomo yang dioperasikan di Gili Trawangan sebanyak 32 buah yang terbagi dalam beberapa sif.

Kemudian, disiapkan 15 cidomo cadangan untuk mengantisipasi momen-momen Gili dipadati wisatawan. Cidomo biasa dipakai wisatawan untuk berkeliling Gili Trawangan. Tarifnya antara Rp 75 ribu - Rp 100 ribu sekali jalan.




(nor/hsa)

Hide Ads