Acara wisuda yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Letbaun pada Sabtu (17/6/2023) itu awalnya sangat meriah. Sontak suasana berubah haru ketika Koordinator Pengelola PAUD Maria Dubu Dari menyampaikan Jenifer tidak bisa hadir saat wisuda.
Sehingga, bocah berusia 6 tahun itu terpaksa harus diwisuda di rumahnya yang berjarak sekitar dua kilometer karena penyakit jantungnya kambuh dan hanya dirawat seadanya di rumah sang nenek. Sedangkan 12 orang temannya mengikuti wisuda secara langsung.
"Saat wisuda, Jenifer tidak bisa hadir karena sedang dalam kondisi sakit. Dia mati-matian harus wisuda dan harus pakai toga seperti teman-temannya," ujar Maria dalam keterangan pers, Minggu (18/6/2023).
Maria mengungkapkan ketidakhadiran Jenifer membuat para hadirin turut sedih dan berderai air mata. Sebab, sakit yang diderita bocah yang dikenal ceria dan pintar itu cukup parah.
"Sejak kecil, Jenifer didiagnosis menderita sakit jantung. Beberapa hari belakangan, sakit jantungnya kambuh," ungkapnya.
Kepala Desa Letbaun Carlens Herison Bising yang saat itu hadir menyarankan agar seluruh hadirin mengunjungi Jenifer sekaligus mewisudakannya di kediamannya. Suasana begitu haru, bahkan Jenifer ikut meneteskan air mata ketika dipakaikan toga dan diberikan sertifikat lulus, boneka, dan bunga dari pengelola PAUD.
Sambil berderai air mata, Jenifer berusaha tersenyum, meski tampak kesulitan bernapas. Bahkan kedua kakinya tampak membengkak.
Sang ibu, Karolina Katulote mengungkapkan kendala mengobati Jenifer karena kesulitan ekonomi dan belum memiliki administrasi kependudukan, terutama BPJS, dan mereka juga masuk kategori keluarga miskin.
Bunda PAUD Desa Letbaun Dewi Rahayu Sukmawati Gah langsung meminta Kepala Desa dan Aparat Desa Letbaun untuk membantu mengurus administrasi kependudukan dan BPJS agar Jenifer bisa segera mendapat perawatan medis.
"Ini sangat urgent sekali sehingga saya minta Pemerintah Desa Letbaun untuk memberikan perhatian khusus. Harus ditangani segera karena kondisinya sudah memprihatinkan," papar Dewi.
(nor/bir)