Banyak Pengangguran, Mensos Risma Beri Pelatihan Wirausaha 500 Warga Kupang

Banyak Pengangguran, Mensos Risma Beri Pelatihan Wirausaha 500 Warga Kupang

Yufen Bria - detikBali
Sabtu, 17 Jun 2023 21:45 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 500 orang di Sentra Efata Kupang, Kecamatan  Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, NTT, Sabtu (17/6/2023). (Dokumen Kemensos).
Foto: Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 500 orang di Sentra Efata Kupang, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, NTT, Sabtu (17/6/2023). (Dokumen Kemensos).
Kupang -

Menteri Sosial Tri Rismaharini memboyong pengusaha skala nasional untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 500 warga Kupang. Kegiatan tersebut adalah serangkaian roadshow Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) pada Sabtu (17/6/2023) di Sentra Efata Kupang, Jalan Timor Raya KM 36, Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pelibatan swasta adalah bentuk komitmen kami untuk menyuguhkan training berkualitas bagi penerima manfaat. Karena saat kunjungan sebelumnya itu, saya sangat prihatin banyak anak-anak muda di NTT belum dapat pekerjaan. Nah dari situ muncul ide pelatihan," ujar Mensos dalam keterangan, Sabtu malam.

Risma mengatakan secara kebetulan mendapat tawaran dari
Dailybox, Mitra Pinasthika Mustika (MPM), dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) sebagai mitra dan dunia usaha untuk bekerja sama memberikan pelatihan kepada masyarakat NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mitra dan dunia usaha untuk membantu dan bekerja sama dalam memberikan pelatihan. Kemudian ternyata saya dapat tawaran dari beberapa mitra ini untuk bantu kami menangani anak-anak di NTT," katanya.

Rincian peserta yang hadir yaitu, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Residensial Sentra Efata Kupang, pelajar SMK di Kota Kupang, dan penerima manfaat lainnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi dalam pelatihan ini, 500 peserta hadir secara langsung. Sedangkan peserta lainnya hadir secara daring yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Biak Numfor, Papua," bebernya.

Risma menjelaskan keterlibatan KPM PKH merupakan upaya mendorong kemandirian hingga terlepas dari bantuan sosial atau graduasi. Salah satunya melalui bantuan modal usaha dari Program PENA. Hingga saat ini, sebanyak 2.707 KPM sudah berhasil digraduasi.

"Sudah banyak program PENA yang mintagraduasi kepada pendamping. Sebanyak 42 orang mintagraduasi di NTT keluar dari penerima bantuan sosial yang artinya sudah bisa mandiri," jelasnya.

Pelatihan digelar selama dua hari, yakni 17-18 Juni 2023. Berbagai pelatihan yang disediakan bidang perbengkelan yang diikuti oleh 25 orang, menjahit untuk pemula 25 orang, menjahit mahir 25 orang, sablon 25 orang, budidaya dan pengolahan kelor 25-75 orang, usaha warung kelontong 50-100 orang, dan tata boga 200 orang.

"Sementara, mitra yang terlibat di antaranya adalah MPM yang memberikan pelatihan perbengkelan, Dailybox untuk tata boga, SETC untuk toko kelontong, dan Sampoerna Retail Community," tandasnya.




(nor/bir)

Hide Ads