Tim SAR Gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi penumpang kapal nelayan yang mati mesin di Perairan Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) Maumere Mexianus Bekabel mengatakan kapal itu awalnya dilaporkan tenggelam, namun ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi terombang-ambing karena mati mesin. Demikian juga jumlah penumpang yang awalnya dilaporkan tujuh orang ternyata hanya ada empat orang di kapal tersebut.
"Sekitar pukul 21.00 Wita Tim SAR Gabungan dengan mengerahkan Kapal RIB Pos SAR Manggarai Barat berhasil menemukan posisi kapal," kata Mexianus, Jumat (16/6/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di laporan awal kami menerima informasi bahwa kapal tersebut tenggelam namun Tim SAR mendapati kapal bersama penumpang dalam posisi mati mesin, terombang-ambing. Selain itu di laporan awal jumlah penumpang tujuh orang namun setelah dikroscek kembali jumlah penumpang sebanyak empat orang," lanjut dia.
Mexianus mengatakan hanya satu penumpang yang mau dievakuasi ke Pelabuhan Labuan Bajo. Tiga orang lainnya bertahan di kapal untuk memperbaiki kerusakan mesin.
"Tim SAR sempat kesulitan merapat ke bodi kapal akibat gelombang tinggi sekitar 2,5 sampai tiga meter, namun masih bisa diatasi. Tim SAR langsung berkomunikasi dengan para penumpang," terang Mexianus.
Namun, setelah berkomunikasi, hanya satu penumpang yang bersedia dievakuasi menuju pelabuhan KSOP Labuan Bajo. Sedangkan, tiga orang lainnya memilih bertahan sembari terus melakukan perbaikan mesin.
Kapal itu nanti akan melanjutkan perjalanannya ke Pulau Mules, Kabupaten Manggarai setelah memperbaiki kerusakan mesinnya. "Kami akan terus memantau kapal dan penumpang sampai tiba di Pelabuhan pulau Mules," kata Mexianus.
Kapal itu mengalami mati mesin pada Jumat (16/6/2023) sekitar pukul 17.00 Wita. Kapal tersebut berangkat dari Pulau Sape, NTB sekitar pukul 13.00 Wita dengan tujuan Pulau Mules. Sebelumnya, tujuan kapal itu dilaporkan ke Pulau Ramu, Kabupaten Manggarai Timur.
Setelah empat jam perjalanan kapal itu diterjang gelombang setinggi sekitar empat meter. Kapal kemudian mengalami mati mesin dan terombang ambing hingga Tim SAR Gabungan datang.
(hsa/hsa)