Kakek Penjual Obat Herbal di Lombok Tewas dengan Mulut Berbusa

Kakek Penjual Obat Herbal di Lombok Tewas dengan Mulut Berbusa

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 19 Mei 2023 20:52 WIB
Ilustrasi Mahasiswa Tewas Dianiaya
ilustrasi - Seorang kakek penjual obat keliling bernama Jumahur ditemukan tewas dengan mulut berbusa di dalam kontrakannya di Desa Gelora, Lombok Timur, Kamis (18/5/2023). (Foto: Dok. Detikcom)
Lombok Timur - Seorang kakek bernama Jumahur ditemukan tewas di dalam kamar kontrakannya di Desa Gelora, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (18/5/2023) malam. Pria berusia 60 tahun asal Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, itu tewas dengan kondisi mulut berbusa.

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman menjelaskan korban ditemukan tewas pertama kali oleh pemilik kontrakan. Menurutnya, pemilik kontrakan curiga karena Jumahur tidak keluar kamar sejak pagi hingga sore.

"Begitu pulang berobat dari Puskesmas, pemilik rumah berinisiatif untuk melihat korban dengan langsung mengetuk pintu," kata Nico, Jumat (19/5/2023) malam.

Nico menuturkan pemilik kontrakan bernama Yek Mahmud bin Asegaf sempat beberapa kali memanggil nama pria lanjut usia (lansia) tersebut. Namun, pria itu tidak menyahut.

Asegaf kemudian naik ke tembok menggunakan tangga demi bisa melihat kondisi kakek tersebut. "Pemilik kontrakan melihat korban dalam posisi terlentang setengah telanjang dengan mulut mengeluarkan busa," kata Nico.

Panik, Asegaf bergegas memberitahu tetangga sekitar untuk mengecek kondisi Jumahur yang sehari-hari dikenal sebagai penjual obat herbal keliling. Warga pun berdatangan, kemudian mendobrak pintu kontrakan tersebut.

Menurut Nico, jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Kotaraja untuk melaksanakan visum luar. Selain itu, kepolisian juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi-saksi.

"Penyebab kematian masih dilakukan penyelidikan oleh petugas," tegasnya.

Diketahui, Jumahur sudah tinggal di kontrakan tersebut selama tiga tahun. Nico mengungkapkan jasad Jumahur saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga. "Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan meminta agar secepatnya dilakukan proses pemakaman," pungkas Nico.


(iws/BIR)

Hide Ads