Kericuhan di GOR Oepoi Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melibatkan TNI dan Polri berakhir kondusif. Kericuhan itu terjadi pada Rabu (19/4/2023) malam. Untuk menekan terjadinya kericuhan lanjutan, Polda NTT, Korem 161 Wirasakti Kupang, Lantamal VII Kupang, dan Lanud El Tari Kupang menggelar rapat darurat.
Dalam keterangan pers, dua matra TNI yakni TNI Angkatan Laut (AL) dari Lantamal VII Kupang dan TNI Angkatan Udara (AU) dari Lanud El Tari Kupang membantah anggotanya terlibat dalam kericuhan yang berujung perusakan terhadap fasilitas milik Polri.
Kasibinpers Lanud El Tari Letkol Adm Adam Toaha menyatakan sudah langsung mengecek anggotanya pada dini hari seusai bentrokan. Menurut Adam, anggotanya lengkap berada di kediaman masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kejadian kami menggelar apel khusus dan melakukan pengecekan di lapangan namun tidak menemukan anggota AURI yang terlibat termasuk melakukan pendataan," jelasnya, Kamid (20/4/2023) sore.
Sedangkan Asrena Danlantamal VII Kolonel Laut (P) Ahmad Afandi mengatakan pihaknya melakukan apel kelengkapan pada pukul 03.00 Wita untuk mengecek keterlibatan anggota TNI AL.
"Saat kami melakukan pemeriksaan namun hasilnya tidak ada yang terlibat," ungkapnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, polisi dan tentara terlibat kericuhan saat pertandingan futsal di GOR Oepoi Kota Kupang, Rabu malam. Sejumlah video yang merekam kericuhan tersebut beredar di media sosial.
Keributan pecah di tribun penonton yang tengah menyaksikan pertandingan futsal. Saling lempar pun terjadi. Sejumlah polisi militer tampak berusaha meredakan kericuhan itu. Namun, tidak berhasil.
Saling kejar pun terjadi hingga jalan. Beberapa orang mengalami luka-luka. Pos polisi di Kuanino diserang oleh orang tidak dikenal. Mobil dan motor juga dibakar.
Rumah dinas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma juga diserang. Kericuhan itu berlangsung di sejumlah tempat sehingga terdengar bunyi tembakan senjata api yang dikeluarkan oleh orang tidak dikenal.
(hsa/nor)