Warga di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan masker saat melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini menyusul imbauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
"Sesuai arahan dari PVMBG, maka kami dari pemerintah desa mengimbau masyarakat agar pakai masker," ujar Kepala Desa Amakaka Ambrosius Boyang Langobelen kepada detikBali, Senin (27/3/2023).
Jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan tersebut, dikhawatirkan akan mudah terserang penyakit pernapasan mengingat Gunung Ili Lewotolok terus mengeluarkan erupsi. "Mau tidak mau harus pakai masker. Tanpa itu (masker) kita mudah terserang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok pada Jumat (24/3/2023) pukul 17:44 Wita. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau sekitar 2.123 meter di atas permukaan laut.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 36.9 milimeter dan durasi kurang lebih 54 detik," katanya.
Warga Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu waspada terhadap potensi guguran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.
(efr/BIR)