5 Fakta Terbakarnya Kapal Tanker Angkut Pertalite yang Tewaskan 3 ABK

Round Up

5 Fakta Terbakarnya Kapal Tanker Angkut Pertalite yang Tewaskan 3 ABK

Tim detikBali - detikBali
Senin, 27 Mar 2023 07:51 WIB
Kapal MT Kristin Surabaya terbakar diΒ perairan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/3/2023).
Kapal MT Kristin Surabaya terbakar di perairan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/3/2023). Foto: Istimewa
Mataram -

Kapal MT Kristin Surabaya yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terbakar di perairan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/3/2023) sekitar pukul 14.45 Wita. Kapal tersebut mengangkut 5.900 kiloliter Pertalite.

Kapal terbakar tepatnya di area pantai Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB. Kapal tersebut milik perusahaan jasa pengangkut PT Andin Jaya Mandiri.

Berikut fakta-fakta kapal tanker angkut pertalite terbakar di Mataram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 3 ABK Tewas dan 14 Luka Ringan

Kapal MT Kristin Surabaya diketahui mengangkut 17 anak buah kapal (ABK). Sebanyak 14 ABK berhasil selamat, sedangkan tiga orang tewas.

Kapolresta Mataram Kombes Mustofa menjelaskan evakuasi 14 ABK dibantu nelayan sekitar. Korban selamat mengalami luka ringan, dan dievakuasi ke Depo Pertamina Ampenan untuk mendapatkan perawatan.

Sementara, tiga ABK meninggal dunia belum dapat dievakuasi. "(ABK selamat) dilakukan pengecekan kesehatan oleh Biddokkes Polda NTB. Tiga orang belum dapat dievakuasi diduga meninggal dunia akibat terbakar," kata Mustofa, Minggu (26/3/2023) malam.

Ketiga korban tewas yakni Kadet kapal Dani Maulana, bagian Bosun BNN Sukirman, dan Mualim kapal Diki Abdul Azis. Ketiganya masih dalam proses pencarian.

2. Kronologi Kejadian

Mustofa menjelaskan kronologi kejadian kebakaran Kapal MT Kristin tersebut. Awalnya kapal milik PT Andin Jaya Mandiri itu hendak melakukan dropping Pertalite di Teluk Benoa Bali.

Namun, rencana tersebut dibatalkan karena Depo Pertamina Teluk Benoa penuh. Pengisian pun dipindahkan ke Depo Pertamina Ampenan, yang kebetulan stok bahan bakar minyak (BBM) sedang menipis.

Kapal MT Kristin Surabaya tiba di Pantai Ampenan sekitar pukul 14.30 Wita. Tiga ABK kemudian menuju dek depan untuk menurunkan jangkar saat kapal sedang menunggu antrean untuk mendistribusikan BBM.

Nahas, secara tiba-tiba terjadi ledakan yang mengakibatkan bagian depan MT Kristin Surabaya terbakar. Mustofa mengatakan warga sekitar mengaku sempat mendengar suara ledakan sebelum muncul asap tebal.

"Berdasarkan laporan warga, kapal tanker mengalami kebakaran pada bagian depan," katanya, Minggu (26/3/2023) malam.

3. Titik Awal Api Kebakaran

Berdasarkan laporan sementara, insiden kebakaran terjadi saat kapal melakukan labuh jangkar.

"Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan menyebabkan timbulnya api," kata Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan, Minggu (26/3/2023).

Meski begitu, saat ini Pertamina dan kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab utama kebakaran kapal yang mengangkut 17 anak buah kapal (ABK). "Kami turut prihatin atas insiden kebakaran Kapal MT Kristin di Pelabuhan Ampenan," ujarnya.

4. Stok BBM di Lombok Dipastikan Aman

Taufiq Kurniawan mengatakan stok BBM untuk wilayah Lombok dipastikan aman setelah insiden kebakaran Kapal MT Kristin Surabaya di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami masih memiliki persediaan Pertalite 3.200 kiloliter dalam tiga hari. Untuk Depo Sanggaran ada 4.200 kiloliter untuk empat hari ke depan," katanya.

Depo Ampenan akan mendapatkan suplai dari Kapal MT Olivia yang membawa 2.500 kiloliter yang sandar di Depo Bima. "Kami akan menarik (suplai) dari Bima ke Ampenan, untuk memenuhi kebutuhan BBM di Lombok. Sedangkan, Depo Sanggaran Bali kami pastikan aman," ujarnya.

Suplai dari Depo Manggis Bima juga akan dikirim ke Ampenan melalui jalur darat. "Sambil menunggu Kapal Elizabeth I yang rencananya sandar membawa 1.000 kiloliter BBM pada esok hari. Kami minta masyarakat tidak panik, kami pastikan stok BBM Bali-Lombok aman," katanya.

Saat ini pun sedang dilakukan pengisian BBM Pertalite di Depo Pertamina Ampenan oleh KM Marlin 8 sebanyak 1.000 kiloliter. Sedangkan, sisa stok di Depo Pertamina sebanyak 2.900 kiloliter diperkirakan aman hingga 10 hari ke depan.

5. Berhasil Dipadamkan

Taufiq Kurniawan mengungkap kebakaran kapal MT Kristin telah berhasil dipadamkan, Minggu (26/3/2023). Pertamina melaporkan tidak ada tumpahan minyak di laut.

Saat ini tim Pertamina International Shipping tengah dilakukan pendinginan untuk memastikan api tidak akan muncul kembali menggunakan tug boat milik Pelindo.

"Api telah padam pada pukul 21.00 Wita. Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan," ucapnya, Senin (27/3/2023).

Sementara, dari Patra Niaga, sambung Taufiq, mem-backup dengan kapal tug boat dari Ampenan, Mataram dan Manggis, Karangasem.

"Untuk antisipasi di sekitar kapal telah dipasang oil boom dari Patra Niaga Ampenan agar apabila terdapat tumpahan mampu dilokalisasi," terangnya dalam siaran pers yang diterima detikBali.

Lihat Video 'Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar, 3 ABK Dilaporkan Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



(nor/nor)

Hide Ads