Lansia Pembawa Uang Tunai Rp 43 Juta Dipulangkan ke Keluarganya

Lombok Tengah

Lansia Pembawa Uang Tunai Rp 43 Juta Dipulangkan ke Keluarganya

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 28 Feb 2023 19:07 WIB
Polsek Praya menyerahkan kakek pembawa uang tunai Rp 43 juta kepada keluarganya. Lansia itu ditemukan di Masjid Tenganan tanpa identitas dan tak bisa bicara.
Polsek Praya menyerahkan kakek pembawa uang tunai Rp 43 juta kepada keluarganya. Lansia itu ditemukan di Masjid Tenganan tanpa identitas dan tak bisa bicara. (Dok. Istimewa).
Lombok Tengah -

Seorang kakek atau lanjut usia (lansia) yang membawa uang tunai Rp 43 juta dalam kantong plastik kresek kuning yang ditemukan di Masjid Tenganan, Kelurahan Gonjak, Praya, Lombok Tengah, dipulangkan ke keluarganya. Lansia itu berkeliaran ditemukan tanpa identitas.

Kapolsek Praya Iptu Hariono mengatakan lansia tanpa identitas itu baru diketahui bernama Amaq Suaen berusia 80 tahun. Ia warga asal Sandubaya, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

"Tadi yang bersangkutan sudah ditunggu oleh keluarga di Mapolsek Selong Polres Lombok Timur sekitar pukul 14.30 Wita," kata Hariono, Selasa sore (28/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hariono, Amaq Suaen diserahkan ke keluarganya bersama uang sebesar Rp 43.101.000. Barang-barang yang bersangkutan juga sudah diserahkan langsung kepada keluarganya.

"Jadi, memang keluarga sempat kesulitan berkomunikasi dengan Amaq Suaen," ungkapnya.

Bahkan, polisi sempat menanyakan tempat tinggal Amaq Suaen yang tidak mau bicara.

Namun, setelah melakukan koordinasi dengan Polsek Selong, akhirnya asal Amaq Suaen diketahui merupakan warga Sandubaya, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Salah satu anak Amaq Suaen, Wardah (47), yang merupakan anak tertua dari delapan anak Amaq Suaen mengaku senang ayahnya ditemukan setelah hilang beberapa pekan terakhir.

"Dia sudah kami bawa pulang. Ini lagi sama saya mau pulang di dalam mobil lagi di perjalanan," jelasnya lewat sambungan telepon.

Wardah menjelaskan sang ayah, Amaq Suaen, memang mengalami kesulitan bicara setelah pulang bekerja dari Malaysia pada 2017 lalu. Ayahnya tersebut merantau ke Malaysia sejak 1996 silam.

"Dia tidak bisa ngomong sama sekali sejak 2017 lalu, sejak dia pulang dari Malaysia," terang Wardah.

Disinggung soal kenapa Amaq Suaen keluar dari rumah tanpa sepengetahuan keluarga, Wardah juga belum bisa memastikan karena persoalan apa.

Bahkan, Wardah belum bisa memastikan sumber uang yang dibawa Amaq Suaen senilai Rp 43 juta yang disimpan di dalam plastik kuning itu lalu dilipat di dalam sarungnya.

"Saya belum berani menyebutkan secara detail sumber uang tersebut. Karena ayahnya tidak tinggal dengannya. Tetapi, bersama saudaranya yang lain," imbuhnya.

"Jadi, dia tinggal bersama saudara saya yang lain. Saya nggak tahu itu. Nanti coba saya tanya keluarga yang ada di rumah. Saya masih di jalan ya," ungkap Wardah menyudahi.




(BIR/nor)

Hide Ads