Fakta-fakta Longsor di Kupang yang Lumpuhkan Akses 6 Kabupaten

Round Up

Fakta-fakta Longsor di Kupang yang Lumpuhkan Akses 6 Kabupaten

tim detikBali - detikBali
Minggu, 19 Feb 2023 07:43 WIB
Longsor tutup Jalan Timor Raya KM. 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Longsor di Jalan Timor Raya KM. 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Yufen Ernesto/detikBali
Kupang -

Longsor setinggi 20 meter menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/2/2023) malam. Akibatnya, akses transportasi enam kota/kabupaten lumpuh total hingga warga harus mengungsi.

Selain itu, longsor susulan juga dikhawatirkan akan terjadi karena material dari bukit terus bergerak turun. Berikut fakta-fakta longsor di Jalan Timor Raya Kupang, dirangkum detikBali di bawah ini.

Akses 6 Kabupaten Lumpuh

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Longsor setinggi 20 meter menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).Longsor setinggi 20 meter menutup Jalan Timor Raya KM 72, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Yufen Ernesto/detikBali

Longsor di Jalan Timor Raya KM 72 membuat akses transportasi warga di enam kota/kabupaten di Pulau Timor lumpuh total, karena material menutup seluruh badan jalan. Warga Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang tak bisa melintas.

"Sekitar pukul 21.00 Wita, saya peroleh informasi longsor menimbun jalan sehingga arus lalu lintas warga antar kabupaten di Pulau Timor lumpuh total," ujar Babinsa Takari Serda Filmon Amtiran, Sabtu (18/2/2023).

ADVERTISEMENT

Antrean Kendaraan Mengular

Ratusan kendaraan terjebak macet hingga sejauh satu kilometer sejak Jumat malam. Kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam dari arah Kota Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka tertahan karena longsor di Jalan Timor Raya KM 72.

"Ratusan kendaraan antrean panjang sejak malam, dan saat ini tidak bisa melintas karena masih dilakukan pengerjaan jalan alternatif," kata Wakapolres Kupang Kompol Yulius Lau, Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, aparat gabungan masih kesulitan membuka jalan alternatif. Sebab, material longsor batu, tanah, dan pohon akan kembali menimbun jalan yang akan dilalui. "Agak sulit membuka akses alternatif karena lokasi yang akan dibuka pasti tertimbun, makanya kami cek lokasi alternatif lain," terangnya.

Warga Berjalan Kaki Menembus Hutan

Warga jalan kaki menembus hutan karena Jalan Timor Raya KM 72 di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tertimbun longsor.Warga jalan kaki menembus hutan karena Jalan Timor Raya KM 72 di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tertimbun longsor. Foto: Yufen Ernesto/detikBali

Akibat longsor tersebut, sejumlah penumpang bus yang terjebak macet, memilih turun dan berjalan kaki menyusuri hutan dengan medan berlumpur. Mereka membawa barang bawaan, seperti kardus, tas, karung, dan sebagainya.

"Tadi malam (saat longsor) kami masih tidur di rumah warga sini, namun akhirnya mereka turun bawa barang bawaan dan jalan kaki lewat hutan ke seberang longsor untuk menumpangi bus di sebelah," ungkap sopir bus dari Kota Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Utara Albertus Usfinit, Sabtu (18/2/2023).

Warga yang bepergian itu terpaksa melewati jalan alternatif dengan berjalan kaki sambil memikul barang bawaan sejauh satu kilometer. Salah satu warga asal Kabupaten Belu Martinus Bere mengaku berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang berlumpur dan licin.

Mereka memilih berjalan kaki untuk sampai ke seberang jalan yang tertutup longsor. "Barang bawaan kami pikul lewat hutan sekitar satu kilometer, tapi lumpurnya tebal dan sangat licin. Kami estafet ke seberang, baru naik bus lagi," tuturnya.

Tronton Tertimbun Longsor

Sebuah tronton tertimbun longsor saat melintas di Jalan Timor Raya KM 72. Beruntung, sopir berhasil menyelamatkan diri dengan lompat keluar truk. Namun, tronton belum berhasil dievakuasi.

Sopir tronton Simon Suni menjelaskan saat kejadian ia dalam perjalanan dari Kabupaten Timor Tengah Selatan menuju Kota Kupang, Jumat (17/2/2023) sekitar pukul 18.30 Wita. Namun, secara tiba-tiba material longsor berupa batu dan tanah terjun dari atas bukit.

"Saya coba gas, tapi material sudah menimbun roda belakang bagian kiri. Karena sudah tertimbun saya langsung lompat keluar tinggalkan mobil," ujarnya, Sabtu (18/2/2023). Ia sempat dibantu warga menarik truknya dari timbunan longsor, namun gagal.

Tiang Listrik, Rumah, Ternak Tertimbun Longsor

Longsor di Jalan Timor Raya KM 72 mengakibatkan tiang listrik hingga rumah dan belasan ternak seperti babi, kambing, dan sapi milik warga RT 01, RW 01, Kelurahan Takari tertimbun material. 60 kepala keluarga tidak mendapat aliran listrik karena tiang listrik roboh.

"Tadi malam (Jumat) sekitar pukul 21.00 Wita, listrik langsung padam sampai saat ini. Longsor itu menimbun tiang listrik makanya kabel-kabel juga putus," ujar warga setempat Yuliana Tamonob, Sabtu (18/2/2023).

Rumah warga bernama Yohana Tapataba terdampak, setengah tembok rumahnya sudah tertimbun longsor. Dia pun memilih mengosongkan rumah dan mengungsi ke rumah tetangga. Puluhan warga di sekitar lokasi juga telah mengevakuasi diri ke perumahan tetangga.

Selain itu, sebanyak 58 orang, termasuk sepuluh balita, dari sembilan kepala keluarga di Kelurahan Takari paling parah terdampak longsor. Untuk itu, Puskesmas Takari menyiagakan tim medis untuk mencegah penyakit demam, pilek, malaria, serta menyiapkan obat-obatan.

"Sesuai data 58 orang dari sembilan KK terdampak. Karena ada balita juga, saya bangun koordinasi dengan Puskesmas Takari agar tetap siaga," ujar Camat Takari Hendra Mooy, Sabtu (18/2/2023).

Longsor Susulan

Camat Takari mengaku sangat waswas dengan longsor susulan. Sebab, material berupa bebatuan, tanah, dan pohon bisa saja berjatuhan jika hujan deras kembali mengguyur.

"Jujur saja saya sangat khawatir karena longsor terus bergerak. Apabila hujan lebat maka otomatis rumah bisa tertimbun," ungkapnya. Untuk itu, dia mengimbau warga sekitar agar sementara waktu tidak melakukan aktivitas melintasi lokasi longsor.

Evakuasi Material Longsor

Sejumlah alat berat menggaruk tumpukan material longsor untuk mencari tronton tertimbun di Jalan Timor Raya, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/2/2023).Sejumlah alat berat menggaruk tumpukan material longsor untuk mencari tronton tertimbun di Jalan Timor Raya, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/2/2023). Foto: Yufen Ernesto/detikBali

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT mengatakan evakuasi tumpukan material longsor setinggi 20 meter di Jalan Timor Raya KM 72 membutuhkan waktu satu minggu. Sebanyak delapan alat berat seperti ekskavator akan diturunkan ke lokasi longsor untuk mengevakuasi material sehingga akses transportasi bisa kembali normal.

"Pengerjaan menggaruk material longsor ini bisa satu minggu karena tumpukannya cukup banyak dan tinggi. Kami menyiapkan delapan unit alat berat, yang sementara beroperasi baru empat unit," ujar Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto, Sabtu (18/2/2023).




(irb/hsa)

Hide Ads