Sadisnya Pria Komodo Tebas Polisi Pakai Parang hingga 2 Jari Putus

Round Up

Sadisnya Pria Komodo Tebas Polisi Pakai Parang hingga 2 Jari Putus

Hakim Dwi Saputra - detikBali
Sabtu, 18 Feb 2023 10:01 WIB
Anggota Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aipda Sahrul Ramadan mendapat perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo setelah dua jari tangannya putus ditebas seorang warga. (IST)
Foto: Anggota Polres Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aipda Sahrul Ramadan mendapat perawatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo setelah dua jari tangannya putus ditebas seorang warga. (IST)
Manggarai Barat -

Aksi yang dilakukan Idris, warga Kampung Mejer, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT tergolong sadis. Dia menebas anggota Polres Manggarai Barat bernama Aipda Sahrul Ramadan menggunakan parang pada Kamis (16/2/2023) malam.

Sahrul yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Golo Pongkor dan Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat itu terluka cukup parah.

Dua Jari Tangan Kiri Putus

Dua jari tangan kiri Sahrul putus setelah menangkis tebasan parang Idris. Darah pun berceceran. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua jari tangannya sebelah kiri terputus. Setelah kejadian tersebut akhirnya masyarakat semua berkumpul mengamankan situasi dan mengevakuasi korban ke rumah kepala desa, sehingga korban bisa dibawa ke rumah sakit," kata Wakapolres Manggarai Barat Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar, Kamis (16/2/2023) malam.

Ia menjelaskan penebasan berawal dari upaya Sahrul untuk memediasi Idris dengan dua warga Kampung Mejer yang dianiayanya, Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.

Warga sempat memanggil Idris di rumahnya untuk datang mediasi di kantor kepala desa tapi tak digubris. Sahrul lantas datang memanggilnya.

Dikejar Parang, 3 Tembakan Peringatan

Belum masuk ke dalam rumah, Idris tiba-tiba keluar dari rumahnya mengejar Sahrul dengan parang. Sahrul sempat mengeluarkan tembakan peringatan tapi tak digubris.

Apes bagi Sahrul, saat mengeluarkan tembakan itu dia terpeleset. Kesempatan itu dimanfaatkan Idris untuk membacoknya. Sahrul menepis parang, hingga dua jari tangan kirinya terputus.

"Sesaat akan tiba di rumah, pelaku keluar dari rumah sudah membawa senjata tajam dan akhirnya anggota kami Bhabinkamtibmas ini mengeluarkan senjata api dan mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan karena adanya ancaman tersebut," jelas Sepuh.

Idris yang sempat melarikan diri setelah pembacokan itu berhasil ditangkap oleh anggota Polres Manggarai Barat. Idris langsung diamankan di Mapolres Manggarai Barat di Labuan Bajo.

"Adapun pelaku setelah kejadian melarikan diri dan pada malam ini pelaku langsung bisa kami amankan, dibawa ke Mako Polres Manggarai Barat untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut," kata Sepuh.

Penampilan Nyentrik Idris

Idris adalah warga Kampung Mejer, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat. Gayanya cukup eksentrik dengan gaya rambut mengumpul di bagian kepala tengah berwarna hitam dan bagian lainnya nyaris botak dan diwarnai pirang.

Perawakannya padat berisi dengan warna kulit sawo matang. Tidak ada kumis yang menghiasi wajah pria yang diperkirakan berusia sekitar 50 tahun-an itu.

Pelaku penebasan anggota Polres Manggarai Barat, Idris, menjalani pemeriksaan di Mapolres Manggarai Barat dengan tangan diborgol. (IST)Foto: Pelaku penebasan anggota Polres Manggarai Barat, Idris, menjalani pemeriksaan di Mapolres Manggarai Barat dengan tangan diborgol. (IST)

Saat digiring ke kantor Mapolres Manggarai Barat, ia mengenakan kaus hitam dan celana biru. Tangannya diborgol.

Tatapan matanya kosong di bawah alisnya yang tebal dan hitam pekat. Tak terlihat garang seperti ketika mengejar Sahrul menggunakan parang.

Aniaya 2 Remaja Perempuan

Satu hari sebelum beraksi menyerang Sahrul, Idris lebih dulu menganiaya dua remaja perempuan di kampungnya, yaitu N dan SS, pada Rabu (15/2/023).

"Betul (Idris menganiaya dua remaja putri sebelum tebas Sahrul)," ujar Wakapolres Manggarai Barat Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar, dikonfirmasi detikBali, Jumat (17/2/2023).

Tanpa alasan jelas, Idris memukul N dan SS. Seusai insiden itu, Sepuh menyebut N dan SS melaporkan Idris ke kepala Desa Tiwu Nampar.

Malam harinya, kepala desa melanjutkan laporan itu ke Sahrul. Sahrul meminta kasus penganiayaan itu diselesaikan dengan mediasi, mengingat Idris dan dua korbanya tinggal di satu kampung.




(hsa/gsp)

Hide Ads