Sosok Imam Katolik Tewas Gantung Diri di Manggarai

Manggarai

Sosok Imam Katolik Tewas Gantung Diri di Manggarai

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 17 Feb 2023 14:15 WIB
Romo Andi ditemukan tewas tergantung di kamarnya, Kamis (16/2/2023) pagi.
Romo Ansi ditemukan tewas tergantung di kamarnya, Kamis (16/2/2023) pagi. Foto: Istimewa
Manggarai -

DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Imam Katolik Keuskupan Ruteng Romo Gregorius Transianus Syukur atau Romo Ansi sudah empat tahun lebih ditugaskan sebagai Kepala Sekolah SMA St. Klaus Kuwu di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Kamis (16/2/2023).

Empat tahun lebih hidup dalam komunitas yang sama, guru dan karyawan SMA St. Klaus Kuwu menyebut Romo Ansi sebagai sosok yang baik. Dia pribadi yang disiplin dan terbuka. Mantan pengajar STKIP St. Paulus Ruteng yang sekarang berganti nama menjadi Universitas Katolik St Paulus Ruteng ini juga gemar berolahraga sehingga selalu terlihat sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikenal sebagai sosok yang disiplin, tegas, selalu konsisten memperhatikan hal yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi bawahan. Dia orangnya peduli dengan masalah bawahan," ungkap wakil Kepala Sekolah SMA St. Klaus Kuwu Nikolaus Taman, Kamis (16/2/2023).

"Dia juga terbuka membicarakan berbagai hal terkait urusan profesi, terkait urusan pekerjaan, tak pernah menutupi atau merahasiakan hal yang berkaitan dengan pekerjaan," lanjutnya.

Guru bahasa Inggris yang sudah mengabdi tujuh tahun di sekolah tersebut mengatakan Romo Ansi membawa banyak perubahan besar untuk sekolah. Terutama berkaitan dengan budaya lingkungan sekolah terkait kedisiplinan.

"Selama mengabdi empat tahun lebih kami pikir banyak perubahan besar yang dia lakukan. Itu kira-kira yang kami alami selama mengabdi bersama beliau di SMA St Klaus," ujar Niko.

Relasi Romo Ansi dengan guru dan karyawan juga berjalan dengan baik. "Tidak ada hal luar biasa dalam kaitan relasi sosial di sekolah dengan kami sebagai bawahan, artinya kami tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan atau mengarah kepada apa yang terjadi pada saat ini (gantung diri)," katanya.

Simak halaman selanjutnya perbedaan sikap Romo Ansi sebelum tewas bunuh diri...

Menurut Niko, Romo Ansi terlihat sehat karena rajin berolahraga. "Semua baik, dia sehat, secara fisik sehat, orang ini rajin berolahraga sehingga secara fisik memang sehat begitu, tidak pernah mengeluh tentang kesehatan. Yang pernah dikeluhkan sebelumnya paling kecapekan kalau banyak aktivitas di sekolah atau melayani di luar, hal yang biasa," katanya.

Niko mengatakan keluarga besar SMA St Klaus Kuwu merasa terpukul dengan kehilangan sosok Romo Ansi. "Kehilangan beliau sungguh merupakan pukulan besar, sesuatu yang sulit untuk kami pada saat ini," ujarnya.

Hanya saja Romo Ansi memang terlihat sedikit berbeda sepekan terakhir. Menurut Niko, dia seperti memendam masalah. Sempat diceritakan ke guru di sana tapi tidak detail. Romo Ansi, ungkap dia, pernah bercerita banyak orang tak menyukainya. Beban yang dipikulnya tak diketahui hingga dia ditemukan meninggal gantung diri.

Begitupun kesan yang dirasakan karyawan SMA St Klaus Kuwu Lodi Agung. Ia menyebut Romo Ansi sebagai sosok yang baik. Tutur katanya baik dalam interaksi sehari-hari.

Hampir setiap hari bertemu, tak terpikirkan olehnya Romo Ansi mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. "Hampir setiap hari interaksi, di luar jam sekolah. Terlihat biasa-biasa saja. Selama ini baik," ujarnya.

Romo Ansi ditemukan tewas gantung diri di jendela dekat pintu kamarnya, di asrama putra SMA Santu Klaus Kuwu, Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 06.50 Wita. Ia ditemukan oleh dua siswa sekolah tersebut, Paulus G. Panggur dan Isnoari G. Jadu.

Hasil visum luar oleh dokter RSUD Ruteng, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Motifnya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri masih didalami oleh polisi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Jerry Yan Setelah F4 Sepanggung Lagi: Reuni Masa Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/nor)

Hide Ads