Aliansi Masyarakat Penjaga Kehormatan Perempuan dan Marwah Desa Ungga akan kembali melakukan demo buntut Kepala Desa Suasto Hadiputro Armin diduga meminta foto bugil warganya lewat WhatsApp. Koordinator aksi Apriadi Abdi Negara mengatakan aksi kembali dilakukan karena Suasto tidak mengakui perbuatannya.
"Kami sudah minta kades untuk bersumpah di atas Al-Qur'an. Tapi dia tidak berani. Kami akan demo lagi pada Jumat (10/2/2023)," kata Abdi, Rabu (8/2/2023) via WhatsApp.
Baca juga: Minta Foto Bugil Dulu, Didemo Kemudian |
Abdi mengungkapkan korban pelecehan L (19) juga akan melaporkan ulah Suasto ke Polda NTB. "Kami dukung. Kami massa aksi dan polisi akan membantu pemulangan korban dari Arab Saudi. Korban yang diminta foto telanjang melalui WhatsApp juga akan melaporkan Kades Ungga ke Cyber Crime Polda NTB," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh anggota Aliansi Masyarakat Penjaga Moral dan Marawah Desa Ungga akan mendampingi L melaporkan Suasto atas dugaan pelecehan. "Bersama warga lainnya, kades akan dilaporkan dengan dugaan pasal 27 ayat 1 UU ITE yang berkaitan dengan mentransmisikan informasi elektronik muatan kesusilaan," katanya.
Sementara itu, menanggapi rencana Suasto memolisikan penyebar pesan WhatsApp, Abdi meminta Suasto tidak hanya omong kosong. "Jangan sampai seperti tadi, Kades Ungga mengatakan akan melapor. Ini tindakan mengganggu kondusivitas masyarakat Desa Ungga," katanya.
Baca juga: Kades Ungga Bantah Minta Foto Bugil Warganya |
Sebelumnya, Kepala Desa Ungga membantah dirinya telah meminta foto telanjang L yang saat ini menjadi Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Menurut Suasto, apa yang dituduhkan kepada dirinya itu sama sekali tidak mendasar.
Kata Suasto, nomor WhatsApp yang digunakan itu sudah lama tidak dipakai. "Itu tidak benar. Saya tidak pernah lakukan itu. Sekali lagi ini tidak pernah saya lakukan," sangkal Suasto via WhatsApp, Selasa sore (7/2/2023).
Suasto mengaku akan melakukan upaya hukum dengan melaporkan sejumlah orang yang memosting percakapan dirinya dengan L di media sosial TikTok. "Siapa yang sebar itu semuanya akan saya tindak tegas," singkat Suasto.
(irb/gsp)