Dompu Geram Festival Tambora Disebut Hanya Kuras Anggaran

Dompu

Dompu Geram Festival Tambora Disebut Hanya Kuras Anggaran

Faruk Nickyrawi - detikBali
Kamis, 02 Feb 2023 11:40 WIB
Festival Gunung Tambora
Festival Gunung Tambora. Foto: Dok Kemenpar
Dompu -

Pemerintah Dompu tidak terima Festival Tambora atau festival pesona gunung Tambora (FPT) dicoret dari lis kharisma event nusantara (KEN) karena dianggap hanya menguras anggaran, kurang ramai dan tidak memberi dampak ke UMKM. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Dompu Jaenal Afrodi.

Ia merasa geram dengan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) NTB Jamaluddyn Malady tersebut. "Ini analisa omong kosong," kata pria yang akrab disapa Feri Afrodi ini pada detikBali, Kamis (2/2/2023).

Feri mempertanyakan indikator apa yang digunakan oleh Kadispar NTB dalam menilai Festival Tambora sangat sepi dari pengunjung sehingga tidak menarik lagi untuk digelar. Bahkan membandingkannya dengan festival Bau Nyale di Lombok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Feri membeberkan Festival Tambora pada 2022 dihadiri lebih dari 10 ribu orang. Ia memberikan perhitungan jika per orang mengeluarkan Rp 500 ribu maka perputaran uang di UMKM sebanyak Rp 5 miliar.

"Saya rasa kalau ini alasannya, ramai yang seberapa banyak orang indikatornya? berapa persen dari penduduk Dompu atau NTB atau Indonesia atau dunia yang hadir ukuran ramai yang dimaksud? Jangan aneh-aneh deh alasannya, kita harus arif melihat dari semua aspek jangan parsial," tutur Feri.

ADVERTISEMENT

"Yang pasti jangan aneh-aneh analisanya," imbuhnya.

Feri mengatakan, awalnya Festival Tambora pertama kali digelar pada tahun 2015 dengan tema Tambora Menyapa Dunia. Saat itu, event untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus meresmikan Tambora sebagai Taman Nasional.

"Kami heran dan sayangkan dihapusnya Event Tambora dari KEN. Masyarakat Dompu sangat berharap FPT bisa digelar setiap tahun. Selain ajang berkumpul, silaturahmi, refreshing, yang paling penting mengenang peristiwa penting yang mengguncang dunia dan juga sekaligus perayaan HUT dana Dompu tercinta" ujarnya.

Ia meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembalikan Event Tambora dalam KEN. "Tambora adalah sejarah Dunia," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads