"Dua pasien itu selamat dan sembuh total," kata Damiana kepada detikBali, Selasa (24/1/2023).
Damiana menjelaskan sejak awal tahun ini belum ada lagi kasus campak di NTT. Meski demikian, ia meminta masyarakat, khususnya yang memiliki bayi dan anak-anak, untuk segera melakukan imunisasi campak di Posyandu maupun fasilitas kesehatan lain yang terdekat.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan kasus campak meningkat pesat sepanjang 2022. Sebanyak 3.341 kasus campak terjadi sepanjang tahun lalu atau melonjak 32 kali lipat dari 2021.
Kasus campak itu menyebar di 223 kabupaten atau kota di 31 provinsi. Dari jumlah tersebut, ada 55 kejadian luar biasa (KLB) di 34 kabupaten kota, di 12 provinsi. Salah satunya NTT.
Kenaikan kasus campak disebabkan cakupan vaksinasi campak dalam dua tahun terakhir merosot tajam. Pandemi COVID-19 disebut punya pengaruh besar pada kekhawatiran orang tua membawa pergi anaknya ke luar rumah.
(gsp/hsa)