Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan inspeksi mendadak atau sidak di PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS). Perusahaan ini bergerak di bidang produksi gula di wilayah Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, NTB.
Dalam sidak yang dilakukan pada Sabtu (7/1/2023) itu, Komisi 2 DPRD NTB menemukan ada limbah hasil produksi yang tidak ditangani dengan baik dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Anggota Komisi 2 DPRD NTB, Akhdiansyah mengungkapkan, bau limbah itu sangat menganggu masyarakat di sekitar perusahaan pabrik gula itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sidak ini merespons laporan masyarakat tentang indikasi adanya limbah yang menyebabkan bau tidak sedap dengan radius 5-10 kilometer dari pabrik. Dan saya lihat sendiri itu. Selain menimbulkan bau tidak sedap, limbah ini dapat menimbulkan penyakit," kata Akhdiansyah pada detikBali Senin (8/1/2023).
Dikatakannya, PT SMS tidak menerapkan pola pengelolaan limbah dengan menggunakan teknologi mesin selama berdiri. Perusahaan tersebut hanya mengelola secara manual yang prosesnya berjalan tidak efektif.
"Saya cek juga lapangan ternyata mereka sejauh ini mengolah limbah masih manual," tuturnya.
PT SMS pada saat sidak tersebut mengaku lalai dalam mengelola limbah produksi yang tidak dilakukan dengan baik. Namun, saat ini mereka memiliki alat teknologi Eropa yang siap digunakan.
"Mereka kemarin mengaku lalai. Ada tempat pengelolaan limbah yang baru yang menggunakan teknologi Eropa dengan biaya Rp 17 miliar. Rencananya mereka akan launching 30 Januari ini," ujarnya.
Anggota fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku bangga dengan keberadaan PT SMS yang dapat memproduksi sebanyak 2.700 ton gula dalam setahun. Dengan produksi itu, tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah.
"Tapi di sisi lain, keberadaan PT SMS soal limbahnya harus diperhatikan juga jangan karena operasinya bagus yang impact-nya bagus pada ekonomi tapi dampak buruk seperti limbahnya ini tidak diperhatikan. Kami setuju, kami support soal investasi, tapi soal limbah kami harus perhatikan," tegasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Humas PT SMS, Guntur, belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya oleh detikBali. Hingga berita ini diturunkan, PT SMS belum memberikan keterangan resmi.
(hsa/nor)