Jumlah rumah warga yang terdampak banjir di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah menjadi 50 bangunan. Banjir terjadi akibat air Sungai Batu Merah meluap, Sabtu (31/12/2022) malam.
"Sesuai data yang kami himpun, sementara itu tercatat 50 rumah warga Nunkurus yang terdampak banjir semalam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti, dikonfirmasi, Minggu (1/1/2023).
Semy menjelaskan, air sungai meluap saat warga sedang merayakan malam tahun baru 2023. Warga pun langsung mengevakuasi diri ke tempat aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini banjir bandang karena intensitas hujannya tidak tinggi. Saat ini warga sedang membersihkan sisa-sisa material seperti batu, lumpur, dan pasir yang ada dalam rumah," jelasnya.
Banjir tak hanya merendam rumah-rumah warga. Jembatan di Desa Oelatimo juga ambruk hingga akses yang biasanya dilewati warga terputus total.
"Jembatan Nunpisa yang menghubungkan Desa Nunkurus dan Oelatimo juga putus. Warga yang datang dari Kupang ke arah wilayah Sulamu, Fatuleu Barat, dan Amfoang tidak bisa dilintasi," imbuhnya.
Terpisah, Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan pihaknya masih mendata kerusakan yang ditimbulkan akibat luapan Sungai Batu Merah. "Saya sedang tinjau di lokasi. Ini sementara upayakan menghimpun data-data kerusakan sehingga akurat," katanya singkat.
(iws/gsp)