Buaya Muara Raksasa di Amfoang Pernah Telan Bocah

Kupang

Buaya Muara Raksasa di Amfoang Pernah Telan Bocah

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 22 Des 2022 07:40 WIB
Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022).
Foto: Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022).
Kupang -

Markus Akulas, Kepala Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT menyebut teror buaya muara berukuran raksasa sering terjadi. Bahkan pernah memakan korban anak kecil yang hingga sekarang tak pernah ditemukan.

Dia menjelaskan di wilayah pesisir terdapat banyak muara sehingga banyak buaya yang menghuni. Menurutnya ini bukan baru pertama kali muncul, namun sudah lama menghuni muara Naus dan Tabun.

Sebelumnya itu buaya tidak pernah mengganggu aktivitas warga namun masuk tahun 2018 baru adanya laporan buaya menerkam salah satu anak sekolah dasar hingga tewas dan jenazahnya tidak ditemukan sampai hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah kita ini kan di pesisir jadi banyak muara tempat buaya menghuni. Tapi sebelumnya itu tidak ada laporan buaya mengganggu aktivitas warga apalagi memakan korban namun masuk tahun 2018 baru ada laporan anak kecil tewas diterkam buaya dan ternak sekitar mulai hilang tanpa diketahui penyebab," jelas Markus kepada detikBali Rabu (21/12/2022).

Markus mengatakan, atas kejadian memakan korban, maka pemerintah desa melaporkan kejadian tersebut ke BKSDA NTT. Saat itu, petugas langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian dan berupaya untuk menangkap buaya yang menghuni di muara Tabun dan Naus sehingga petugas dan warga berhasil menangkap satu ekor.

ADVERTISEMENT

"Kita koordinasikan ke BKSDA terkait buaya makan korban sehingga mereka langsung datang untuk tangkap sekalian cari jasad korban anak anak kecil namun tidak ditemukan. Selain itu mereka bersama warga berhasil menangkap satu ekor buaya," katanya.

Masuk tahun 2019, lanjut Markus, warga merasakan kehilangan ternak kambing, babi, dan sapi sehingga warga berupaya untuk melakukan penangkapan sebanyak 2 ekor kemudian pihak BKSDA turun untuk mengamankan dan membawa ke tempat penampungan buaya.

Kejadian Selasa lalu sama, keberadaan buaya di muara sekitar satu bulan ini sudah memakan belasan ternak peliharaan yang berkeliaran.

Terpisah, Plt Kabid Teknis BKSDA NTT Imanuel Ndun mengatakan tim sudah turun ke lokasi untuk mengevakuasi buaya ke tempat penampungan BKSDA NTT.

"Tim sudah turun di sana sejak tadi pagi (Rabu, Red) jam 7. Nanti dibawa ke tempat penampungan," pungkasnya.




(hsa/dpra)

Hide Ads