Bongkahan es setebal 5 cm ditemukan di jalur menuju Puncak Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur, NTB, pada Selasa (20/12/2022). Bongkahan es tersebut ditemukan oleh salah seorang pendaki yang saat itu disebutkan suhunya mencapai -4 derajat selsius.
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Praya Lombok Tengah Desi Mega memberikan penjelasan soal fenomena ditemukannya bongkahan es di Gunung Rinjani. Menurut Desi Mega, fenomena tersebut adalah hal yang wajar terjadi.
Fenomena tersebut biasa terjadi saat pagi dan siang hari. "Biasanya saat pagi itu sedikit tutupan awan di langit, selain itu juga didukung dengan angin yang tenang akan sangat mendukung pembentukan embus es," katanya saat dihubungi detikBali, Selasa (20/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Embun es akan muncul dipermukaan tanah dan menempel di rumput dan daun-daun. Hal ini pun terjadi karena uap air yang terbentuk di udara karena adanya pemanasan suhu di waktu siang hari.
"Nah itu akan berubah menjadi embun di malam hari. Karena suhu udara yang dingin di bawah nol derajat selcius juga akan berubah menjadi embun es," katanya.
Selain itu, berdasarkan hasil pos pengamatan di Rinjani dan seusai laporan pendaki bahwa benar suhu di Gunung Rinjani pagi tadi mencapai -4 derajat selsius. "Ini informasi dari pendaki yang berada di lokasi ya," jelasnya.
Terpisah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dwi Pangestu mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi adanya bongkahan es yang ditemukan pendaki di jalur puncak Rinjani.
"Kami belum dapat informasi terkait itu," singkat Dwi.
Dia pun hanya menghimbau kepada seluruh pendaki di Gunung Rinjani agar tetap memperhatikan kelengkapan alat saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani.
(nor/hsa)