Tarif Rp 3,7 juta ke Taman Nasional Komodo (TNK) resmi dibatalkan. Pembatalan tarif tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan disambut gembira oleh pelaku usaha wisata Manggarai Raya.
Berikut fakta-fakta pembatalan tarif Rp 3,7 juta ke TN Komodo
1. Sandiaga Uno Sebut Tarif Rp 3,7 Juta ke TN Komodo Dibatalkan
Rencana penerapan tarif Rp 3,7 juta untuk wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo akhirnya dibatalkan pemerintah. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
"Sudah ditarik dan dibatalkan jadi tidak ada kenaikan untuk Komodo," ujar Sandiaga di Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (15/12/2022), dikutip dari detikTravel.
Namun demikian, Sandiaga tidak menyebutkan kapan kepastian penarikan kebijakan soal tarif ke TN Komodo itu. Saat rapat dengan Komisi X DPR akhir November lalu, Sandiaga sempat mengungkap bahwa banyak pelaku wisata yang khawatir kunjungan turis menurun jika tarif fantastis TN Komodo diterapkan.
"Banyak yang memberikan informasi penundaan kunjungan pariwisata mancanegara dan menunggu hasil kebijakan kita," kata Sandiaga.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) awalnya berencana menaikkan tarif ke TN Komodo menjadi Rp 3,7 juta per 1 Januari 2023. Rencana tersebut menuai protes dari para pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Agustus lalu.
2. Pelaku Wisata Semringah
Kabar tentang pembatalan kenaikan tarif Rp 3,7 juta ke Taman Nasional Komodo disambut gembira pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Manggarai Raya, Evodius Gonsomer mengatakan, pihaknya akan segera menginformasikan pembatalan kenaikan tarif ini kepada wisatawan, khususnya yang sudah booking untuk berkunjung ke Labuan Bajo pada Januari nanti.
"Kami akan infokan kepada para wisatawan yang sudah booking di bulan Januari tentang keputusan dari pemerintah untuk membatalkan kenaikan masuk TN Komodo," kata Evo, Kamis (15/12/2022).
Ia mengatakan selama ini ada banyak wisatawan yang sudah booking untuk berkunjung ke Labuan Bajo tahun depan tapi keputusan finalnya masih menunggu kepastian tarif ke TN Komodo. Dengan adanya keputusan pembatalan tarif ini oleh Pemerintah, ASITA akan segera menyampaikannya kepada wisatawan tersebut.
"Sudah banyak yang booking hanya kesepakatannya apabila tarif masuk TN Komodo (Rp 3,75 juta) diterapkan maka otomatis kunjungannya dibatalkan," ungkap Evo.
Ia optimis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo tahun depan akan meningkat setelah pembatalan kenaikan tarif tiket ke TNK. Diketahui, kunjungan wisatawan yang sempat tinggi ke Labuan Bajo hingga pertengahan tahun ini tiba-tiba merosot tajam pada Agustus usai mencuatnya rencana kenaikan tarif Rp3,7 Juta ke TN Komodo oleh PT Flobamor, BUMD milik Pemprov NTT
"Kami punya keyakinan bahwa kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo akan ramai kembali," ujar Evo.
Kendati rencana kenaikan tarif ini sebelumnya adalah kehendak Pemprov NTT, namun Evo tetap memberikan ucapan terima kasih kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
"Saya sebagai ketua Asita Manggarai Raya mengucapkan terimakasih kepada pihak pemerintah secara khusus kepada Gubernur NTT Bapak Viktor Laiskodat atas sikap tulus dan kepeduliannya terhadap situasi ekonomi masyarakat yang sulit pasca COVID-19. Salam hormat dari kami komunitas pelaku pariwisata Labuan Bajo," ujarnya.
Fakta lain klik halaman berikutnya
Simak Video "Video: Momen Evakuasi Turis Malaysia yang Terseret Arus di Perairan Komodo"
(nor/dpra)