Cara KPU Lombok Barat Cegah Politik Uang Pemilu 2024

Cara KPU Lombok Barat Cegah Politik Uang Pemilu 2024

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 15 Des 2022 13:48 WIB
Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilu Tahun 2024 di Kantor KPU Lombok Barat di Kecamatan Gerung Lombok Barat, Kamis (15/12/2022).
Foto: Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilu Tahun 2024 di Kantor KPU Lombok Barat di Kecamatan Gerung Lombok Barat, Kamis (15/12/2022). (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Lombok Barat akan menggandeng seluruh pegiat sosial untuk menekan adanya politik uang pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2024 nanti. Pasalnya angka partisipasi pemilih di Lombok Barat sendiri mencapai 82 persen dari 470.823 daftar pemilih tetap tahun 2019 lalu.

Kepala Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Sumber Daya Masyarakat KPU Lombok Barat Riadi mengatakan dalam menyambut Pemilu serentak tahun 2024 nanti, KPUD Lombok Barat sendiri akan akan menggandeng pegiat sosial dan budayawan untuk memerangi politik uang dan meraih angka partisipasi di atas angka nasional.

"Target kita kan mempertahankan angka partisipasi secara kuantitas pada Pemilu 2019 lalu. Untuk tahun 2024 nanti kita tidak target yang muluk-muluk. Kalau bisa mempertahankan yang sudah ada dan kalau bisa lebih dari angka partisipasi 82 persen tadi," kata Riadi, Kamis siang (15/12/2022) usai acara sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilu Tahun 2024 di Gerung Lombok Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Riadi secara kuantitas angka partisipasi pemilih di Lombok Barat sendiri sudah melebihi angka standar partisipasi secara nasional. Namun capaian itu dirasa belum bisa dikatakan memuaskan karena masih berpatokan secara kuantitas bukan kualitas.

"Persoalan kualitas pemilih kita ini belum tuntas. Ada banyak PR kita nanti terkait bagaimana tata cara mencoblos. Karena pada pemilu 2019 lalu banyak surat suara yang tidak tercoblos dengan baik. Dan yang paling penting ialah bagaimana menekan adanya politik uang," katanya.

ADVERTISEMENT

Untuk mensosialisasikan hal tersebut, KPU Lombok Barat sendiri akan mencoba menggandeng pegiat sosial di Lombok Barat untuk mengantisipasi adanya politik uang, politik identitas dan semacamnya. Dengan menggandeng pegiat sosial itu agar bisa menyentuh semua lapisan masyarakat.

"Karena kan kami punya keterbatasan jumlah anggota. Nah informasi untuk meningkatkan partisipasi itu ke tengah masyarakat harus menggandeng pegiat sosial. Agar juga ke depan kualitas pemilih kita semakin baik," kata Riadi.

Sasar 60 Persen Pemilih Milenial

Selain itu tingkat pemilih milenial di Kabupaten Lombok Barat sendiri termasuk daerah yang paling tinggi di NTB. Pasalnya pada Pemilu 2019 lalu tingkat pemilih baru dan pemilih milenial di bawah usia 35 tahun berada di angka 42 persen dari 470 ribu DPT.

"Tren pemilu sebelumnya pemilih pemula kita itu kan masih di angka 42 persen. Setelah kita hitung, Pemilu 2024 nanti meningkat 18 persen jadi 60 persen," kata Riadi.

Dia pun mengaku bahwa, banyaknya pemilih milenial di Lombok Barat sendiri menjadi momentum KPU Lombok Barat untuk meningkatkan kualitas pemilih dengan menyasar seluruh pemilih milenial.

"Kita akan diramaikan pemilih milenial. Tapi kalau kita berkaca, anak milenial sekarang semakin cerdas. Ya di Lombok Barat kan hampir semua pemilih milenial punya hak pilih," pungkasnya.




(hsa/dpra)

Hide Ads