Sejumlah pantai di Kabupaten Badung, Bali dijejali sampah kiriman terjadi setiap tahunnya. Sampah yang didominasi ranting pohon, kayu, hingga plastik yang diduga kiriman dari sungai lalu terbawa arus laut kini telah mencapai 840 ton sejak Oktober 2022.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung Anak Agung Gede Agung Dalem menyebut dari total sampah kiriman itu, sampah terbanyak ditemukan di Pantai Kuta yakni sebanyak 216 ton. Agung Dalem mengakui, kondisi pantai berpasir putih ini selalu dijejali sampah setiap tahun saat memasuki musim barat.
Istilah itu digunakan lantaran sampah yang menepi di Pantai Kuta diduga kiriman dari wilayah barat Bali. Sampah kiriman diperkirakan paling banyak ditemukan di Pantai Kuta pada November 2022 bahkan diperkirakan hingga Januari atau akhir Maret 2023.
"Jadi karena kawasan ini zona pariwisata, kami menyiagakan personel siaga dan rutin menangani sampah di lokasi ini," kata Agung Dalem, Sabtu (3/12/2022).
DLHK Badung menyiagakan empat alat berat berupa loader, satu eskavator, dan 40 truk yang hilir-mudik mengangkut sampah ke Over (STO) yang ada di masing-masing pantai. Nantinya sampah yang telah terkumpul akan diangkut menggunakan truk ke TPST Samtaku.
"Kalau kayu dibawa ke TPST untuk dicacah dijadikan bahan kompos. Jadi semua kami olah dan termanfaatkan. Jika dihitung perkiraan sudah ada 840 ton sejak awal sampah muncul (Oktober-November 2022)," ungkapnya.
Dirinya tidak menampik jika dilihat dari jenis sampah, lebih banyak bersumber dari sampah yang dibuang ke sungai. Lalu terbawa arus hingga ke laut.
Tidak hanya Kuta, pantai sebelah selatan Kabupaten Badung, mulai barat sampai timur seperti Cemagi, Munggu, Pererenan, Batu Bolong, Batu Belig, Berawa, Petitenget hingga Jerman juga dijejali sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/hsa)