Ratusan guru honorer di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Dompu. Mereka meminta Pemda Dompu mengusulkan formasi umum pada seleksi penerimaan ASN PPPK Guru 2022.
Ratusan guru yang tergabung Forum Komunikasi Guru Honorer (Figur) Dompu itu melakukan aksi dengan cara long march dari Masjid Raya Dompu menuju Kantor Bupati Dompu, Senin (7/11/2022) pagi.
"Peranan guru honorer di dunia pendidikan tidak main-main, boleh dicek pada setiap sekolah. Kami hari ini seolah-olah dilihat sebelah mata oleh Pemerintah Kabupaten Dompu," kata Ketua Figur, Iskandar, di sela-sela unjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pemda Dompu harus membuka formasi guru honorer dan guru tidak tetap (GTT), sehingga ada pemerataan seleksi calon ASN PPPK 2022. "Untuk PPPK, prioritas 1, prioritas 2, dan prioritas 3, harus dibuka seluas-luasnya, GTT dan honorer jangan diabaikan supaya seluruh guru bisa ikut seleksi," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang guru lainnya, Apriyadin menuturkan, Pemda Dompu saat ini hanya mengusulkan formasi untuk prioritas 1, yakni mantan peserta calon PPPK 2021 yang memenuhi nilai ambang batas atau passing grade. Serta prioritas 2 yakni tenaga honorer kategori 2 (K2).
"Untuk prioritas 3, formasi umum bagi guru honorer yang tidak masuk prioritas 1 dan 2, tidak dibuka. Maka dalam kesempatan ini kami sampaikan dan minta Pemda Dompu membuka formasi itu agar kami semua bisa ikut. Kami meminta bupati menemui kami untuk berdialog, tuntutan kami tersampaikan dengan baik dan dapat diindahkan," tegas Apriyadin dalam orasinya.
Pantauan detikBali, aksi unjuk rasa ratusan guru ini masih berlangsung. Para guru masih melakukan orasi secara bergantian. Para guru turun lengkap dengan berbagai macam spanduk sebagai media menyampaikan keluhan dan isi hati mereka.
Simak halaman selanjutnya tanggapan Bupati Dompu...
Simak Video "Video: Kabar Bahagia dari Aon Somrutai 'Thank You Kateyki'"
[Gambas:Video 20detik]