HIPMI Wanti-wanti Terjadinya Bencana Demografi

HIPMI Wanti-wanti Terjadinya Bencana Demografi

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 05 Nov 2022 23:49 WIB
Sekjen BPP HIPMI Bagas Adhadirgha dalam debat Calon Ketua Umum HIPMI di Labuan Bajo, Jumat (4/11/2022) malam. (Istimewa)
Sekjen BPP HIPMI Bagas Adhadirgha dalam debat Calon Ketua Umum HIPMI di Labuan Bajo, Jumat (4/11/2022) malam. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bagas Adhadirgha mewanti-wanti terjadinya bencana demografi jika melimpahnya penduduk tidak dikelola dengan baik. Ia menyebut jumlah penduduk usia produktif di Indonesia meningkat hingga 64 persen pada 2030.

Sebaliknya, kata dia, bonus demografi itu jika dimanfaatkan dengan optimal akan mengurangi kemiskinan secara signifikan.

"Melimpahnya penduduk usia kerja yang tidak memiliki keahlian dan keterampilan dapat meningkatkan pengangguran, kriminalitas, dan kemiskinan," kata Bagas dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Sabtu (5/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Bagas dalam debat tahap kedua calon Ketua Umum BPP HIPMI 2022-2025 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (4/11/2022) malam. Debat ini dihadiri ratusan pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI.

Lawan debat Bagas dalam perebutan kursi Ketua Umum HIPMI adalah Akbar Hiimawan Buchari (Wakil Ketua Umum BPP HIPMI) dan Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI). Adapun Musyawarah Nasional HIPMI untuk pemilihan Ketua Umum dilaksanakan pada pertengahan bulan ini.

ADVERTISEMENT

Bagas melanjutkan, melimpahnya penduduk usia kerja yang tidak produktif akan meningkatkan jumlah pengangguran intelektual. "Ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Ini disebut bencana demografi, angka pengangguran intelektual akan semakin tinggi," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Bagas juga berbicara tentang industri pariwisata di Indonesia kini sedang berkembang. Termasuk salah satunya destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo. Menurutnya, industri pariwisata dapat berkembang dengan baik jika ditunjang dengan infrastruktur yang memadai.

Selain dukungan infrastruktur, lanjut Bagas, ketersediaan sumber daya manusia yang berkompeten juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah. "Perlu sosialisasi dan edukasi masyarakat lokal sehingga berkompeten," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads