Bencana angin puting beliung yang terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (18/10/2022) lalu menyebabkan 7 unit rumah warga rusak ringan. Sementara, total warga yang terdampak berkisar 446 kepala keluarga (KK) atau 1.346 jiwa.
Angin puting beliung yang menerjang Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara itu awalnya dikabarkan kerusakan rumah sebanyak 446 unit. Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh Kepala Desa Bayan.
"Informasi (446 rumah rusak) itu tidak benar. Rumah yang rusak cuma 7 dan kerusakan pada bagian dapur 2 unit saja, tidak ada korban jiwa," kata Kepala Desa Bayan, Rusni pada detikBali Jumat (21/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, dalam peristiwa bencana itu tidak ada rumah warga yang rusak parah akan tetapi hanya terdapat rusak ringan. Dengan begitu tidak tidak ada warga yang mengungsikan diri.
"Cuma rusak ringan, kemarin Dinsos sudah kasi sembako tapi untuk satu orang saja," jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ruslan Abdul Gani, menjelaskan angka 446 yang disebutkan itu merupakan jumlah kepala keluarga yang terdampak bukan jumlah rumah yang rusak.
"Terdampak itu 446 kepala keluarga atau 1.346 jiwa, rusak berat tidak ada, rusak sedang tidak ada," bebernya singkat.
Angin puting beliung menerjang Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa (18/10/2022) pukul 19.15 Wita. Akibatnya, 446 rumah warga mengalami kerusakan dan kerusakan paling parah pada bagian atap rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara mencatat sebanyak 1.348 orang terdampak. Kini BPBD Lombok Utara telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk pendataan, sementara Dinas Sosial membantu logistik untuk warga terdampak.
(hsa/dpra)