Dokter Anak Labuan Bajo Pilih Tablet-Suppositoria Pengganti Obat Sirup

Ginjal Akut Misterius

Dokter Anak Labuan Bajo Pilih Tablet-Suppositoria Pengganti Obat Sirup

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 21 Okt 2022 18:20 WIB
A woman opens her mouth for lots of colorful pills on a spoon.
ilustrasi obat tablet. Foto: iStock
Manggarai Barat - Penggunaan obat sirup di Kabupaten Manggarai Barat, NTT dihentikan untuk sementara waktu terhitung sejak Kamis (20/10/2022) imbas kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kabupaten Manggarai Barat dr Dian Purnama Sari, SpA meminta masyarakat tak perlu panik dengan ketiadaan obat sirup untuk anak.

Sebab, kata dia, anak masih bisa diberikan obat dalam bentuk tablet, kapsul, pil, puyer hingga suppositoria (obat yang dimasukkan lewat anal/dubur).

"Tidak usah khawatir karena obat-obatan (untuk anak) di Labuan Bajo sudah cukup lengkap sediaan tablet, kapsul, atau suppositoria-nya," kata dr Dian di Labuan Bajo, Jumat (21/10/2022).

Dengan ketersediaan melimpah obat non-sirup untuk anak di Labuan Bajo, ia mengaku dokter anak tidak mengalami tantangan berarti dalam meresepkan obat untuk anak di tengah ketiadaan obat sirup saat ini.

"Kalau tantangan pemberian resep selain sirup ya terutama bila anak tidak terbiasa atau tidak mau minum puyer yang rasanya lebih pahit. Tetapi dengan kerjasama orangtua yang baik, sejauh ini pasien-pasien tetap bisa mengonsumsi obat puyer atau pil," ujar dr Dian.

Dokter yang praktek di RSUD Komodo dan Klinik Bunda Labuan Bajo ini mengatakan, khasiat obat sirup dan non-sirup untuk anak itu sama baiknya. Selama ini anak cenderung diberikan obat sirup, salah satu pertimbangannya karena kemudahan untuk mengonsumsinya, terutama untuk pasien balita yang sering kesulitan konsumsi obat tablet atau kapsul.

"Kalau kandungan dan dosisnya sama, tentu khasiatnya sama baiknya," jelas dr Dian.

Ia melanjutkan, pilihan obat non-sirup yang diresepkan untuk anak disesuaikan dengan kondisi medis dan kemampuan anak mengonsumsi obat tablet atau kapsul. Untuk anak kecil yang belum bisa menelan obat tablet atau kapsul, diberikan obat dalam bentuk puyer.

"Biasanya anak kecil belum bisa telan tablet atau kapsul, diresepkan puyer," tambah dr Dian.

Untuk diketahui, apotek dan tenaga kesehatan diminta menghentikan sementara pemberian obat sirup menyusul ditemukannya 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia. Imbauan ini dikeluarkan Kemenkes RI dengan batas waktu yang belum ditentukan.

"Sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah," penegasan Kemenkes RI dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022), dilansir dari detikHeatlh.


(nor/hsa)

Hide Ads