Cerita Warga Banyubiru Jembrana yang Rumahnya Lenyap Diterjang Banjir

#PrayForBali

Cerita Warga Banyubiru Jembrana yang Rumahnya Lenyap Diterjang Banjir

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 20 Okt 2022 20:10 WIB
Salah satu rumah warga di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Jembrana yang rata dengan tanah usai diterjang banjir, Kamis (20/10/2022).
Foto: Salah satu rumah warga di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Jembrana yang rata dengan tanah usai diterjang banjir, Kamis (20/10/2022). (Istimewa)
Jembrana - Sekitar 160 kepala keluarga (KK) Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Sebanyak 10 rumah porak-poranda.

Salah seorang warga setempat, Sulastri, 55, mengisahkan bahwa hujan sangat deras terjadi sejak Minggu (16/10) malam hingga Senin (17/10) dini hari. Akibatnya Sungai Tukadaya meluap dan membuat permukiman warga di sisi timur sungai langsung terendam.

"Airnya ini dari sungai yang Tukadaya, Tidak langsung besar masuk ke sini," ujarnya diwawancarai Kamis (20/10/2020)

Sulastri mengisahkan, warga langsung berupaya menyelamatkan barang-barang berharga karena air deras dan tinggi. Namun, tidak semua berhasil diselamatkan. Sulastri mengaku memprioritaskan surat-surat berharga.

"Tingginya air segini (sedada). Anak saya semua menyelamatkan cucu. Orang-orang nolongin," ungkapnya.

Luapan air yang begitu deras menghanyutkan semua yang dilewati. Termasuk rumah warga yang ada di sebelah barat dan timur saluran pembuangan air.

"Kalau yang di belakang sini tujuh rumah hanyut semua," ujar Sulastri.

Warga yang rumahnya hilang, sudah mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman.

"Sekarang sudah ngungsi di rumah keluarganya semua," ungkapnya.

Rumah warga yang hilang terbawa banjir tersebut, berada di pesisir pantai yang selama ini tergerus abrasi. Bahkan warga rumahnya roboh dan hilang karena banjir, merupakan rumah yang baru dibangun karena rumah sebelumnya hancur karena abrasi pantai.

"Dari selatan kena abrasi pantai, dari utara erosi. Ada 7 rumah warga yang hanyut," kata Perbekel Desa Banyubiru I Komang Yuhartono.

Perbekel menambahkan, selain rumah yang hanyut ada tiga rumah lagi yang roboh pada saat banjir. Maka total ada 10 rumah yang terdampak.

Mengenai kondisi tersebut, Yuhartono mengaku sudah menyampaikan kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

"Khusus mengenai rumah warga akan diupayakan. Sementara ini fokus penganan korbannya dulu," terangnya.

Sementara, untuk kebutuhan pokok ratusan korban terdampak banjir sudah disalurkan Kamis (20/10/2022).




(hsa/dpra)

Hide Ads