Dua Kecamatan di Mataram Rawan Banjir, Warga Diimbau Waspada

Dua Kecamatan di Mataram Rawan Banjir, Warga Diimbau Waspada

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 21:30 WIB
hujan rintik-rintik di payung
Ilustrasi hujan (Foto: thinkstock)
Mataram -

Dua kecamatan di Kota Mataram rawan banjir saat peralihan musim kemarau ke musim hujan pada awal Oktober 2022. Dua kecamatan tersebut ialah Sekarbela dan Ampenan. Warga di kedua kecamatan itu diminta untuk selalu waspada.

"Ancaman bencananya yang cukup tinggi itu adalah di Sekarbela dan Ampenan. Adanya gelombang ekstrem itu memungkinkan terjadi di dua kecamatan itu," kata Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Sabtu (8/10/2022).

Meski saat ini intensitas hujan terpantau sedang, Mahfuddin mengingatkan warga untuk tetap waspada dalam waktu satu pekan ke depan. Terlebih berdasarkan hasil asesmen sementara, kedua kecamatan itu perlu mengantisipasi perubahan cuaca hidrometeorologi dari Oktober hingga awal Januari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat sementara musim hujan ini baru berlangsung dalam satu minggu saja," katanya.

Mahfuddin menambahkan, beberapa titik di Mataram yang berpotensi terjadi genangan air saat hujan lebat antara lain di Jalan Lingkar Selatan dan Majapahit. Meski begitu, menurutnya genangan hanya berlangsung sebentar.

ADVERTISEMENT

"Genangan akan terjadi kalau hujan agak cukup lebat. Setalah itu kering. Karena kan musim hujan ini belum maksimal," ujar Mahfuddin.

Selain itu,tampak beberapa aliran debit air sungai di Mataram juga meningkat akibat intensitas hujan dua hari terakhir. Termasuk di aliran Sungai Ancar, Jangkok, dan sungai yang melintas di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram.

"Iya, ada kenaikan air kali dua hari belakangan ini, Kamis (6/10/2022) dan Jumat (7/10/2022) kemarin," beber Mahfuddin.

Selain antisipasi bencana banjir, warga kota Mataram juga diimbau waspada potensi pohon tumbang saat memasuki musim hujan. Beberapa titik rawan pohon tumbang antara lain di Jalan Majapahit, Sriwijaya, Langko, dan wilayah Ampenan Kota Mataram.

"Alhamdulillah dalam seminggu ini belum tampak adanya angin kencang. Justru karena itu kami minta kepada masyarakat perlu antisipasi cuaca ekstrem mana kala itu (angin kencang) terjadi," kata Mahfuddin.

Pihaknya pun telah memberikan peringatan dini terhadap perubahan cuaca. Warga yang bermukim di pesisir pantai juga diminta untuk mewaspadai gelombang ekstrim dan angin kencang serta abrasi.




(iws/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads