.webp)
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi NTB melakukan operasi gabungan (opgab) tim pengawasan orang asing (pora) di Gili Trawangan, Lombok Utara. Dalam opgab tersebut ditemukan hotel tidak melakukan pelaporan jumlah kunjungan wisatawan asing saat berlibur di Gili Trawangan.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM NTB Romi Yudianto mengatakan, opgab tersebut dilakukan selama dua hari di puluhan hotel Gili Trawangan pasca pandemi. Operasi melibatkan Polda NTB, Badan Intelijen Negara NTB, TNI AU (Lanud Rembiga), Kesbangpol NTB, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Anggota Tim Pora Lombok Utara, dan Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham NTB.
"Tujuannya untuk pengawasan dan pemeriksaan puluhan hotel, vila, dan homestay di Gili Trawangan," katanya, Jumat siang (6/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Romi, pengawasan orang asing di Gili Trawangan bertujuan melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian dan izin tinggal. Selain itu, pihaknya juga memeriksa perizinan usaha orang asing untuk memastikan legalitas keberadaan dan kegiatan mereka di Gili Trawangan.
"Semua diperiksa. Tim juga akan melakukan pemeriksaan dokumen usaha dan izin kunjungan seluruh WNA di Gili Trawangan," katanya.
Manager Hotel Pinkcoco Gili Trawangan Putu Arta Negara mengatakan, pihaknya belum pernah melakukan pelaporan nilai investasi dan izin tinggal pengunjung WNA di Hotel Pinkcoco. Pasalnya, belum mengetahui prosedur pelaporan kunjungan semua WNA.
"Kami belum pernah melakukan pelaporan. Apalagi via email ke Kanwil Kemenkum HAM NTB. Masalah investasi juga kami tidak tahu, karena pemiliknya orang asing tinggal di Bali," kata Arta.
Meski begitu, ia mengaku selalu melakukan scan seluruh paspor WNA di Gili Trawangan. "Jaringan hotel ini kan ada di Gili Air dan Sanur Bali. Untuk TKA juga kami belum tahu detilnya," ujar Arta.
Terpisah, Ketua Gili Hotel Association (GHA) Trawangan, Meno, dan Air, Lalu Kusnawan mengatakan selama bulan Agustus, September, hingga awal Oktober 2022, jumlah kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan mencapai 1.000 orang per hari.
"Jumlah itu kalau digabung dengan wisatawan secara keseluruhan jumlahnya sekitar 1.000 per hari ya. Angka ini meningkat sejak bulan Agustus," kata Kusnawan.
Di sisi lain, pada awal bulan Oktober 2022, jumlah kunjungan WNA di Gili Trawangan diprediksi bakal menurun. "Biasanya nanti pada bulan November dan Desember baru meningkat lagi. Di sana kan biasanya akan menyambut akhir tahun," pungkas Kusnawan.
Diketahui, Opgab dilakukan menyasar puluhan hotel di Gili Trawangan, di antaranya Tropica Gili, Gili Inn, Firi Home Stay, Milani Home Stay, Gili Splendia Beach, James Bungalow, Ozie Cottage Bungalows, Dream Village, Samba Village, Balenta Bungalows, Good Heart Resort, Laguna Gili Beach Resort, Gili Smile Bungalow, Blue de Amor, Bamboo Hide Away, Gili Ocean Club, Bale Gili Bungalows, Ani Bungalows.
Kemudian Cape Rose, Akanlanka Bungalows, Wahana Gili Ocean, Colton Tree Cottage, Jati Village, Edison Gili, Uki Village, Vila phy Phy2, Absulut Vila, Love Coconut, Serene Sunset Beach Villa, Villa Bambu, Pinkoco Gili Trawangan, West Point, Pondok Santi, The Trawangan Resort, Ponte Villas, Villa Hari Puri, Natya Hotel, Little Coco, Joshua Villa, Labohome, Pondok Lita, dan Grand Homestay.
Ada juga Vila Belia, Kelapa Villa, Sunset Palm Resort, Lapirate, Blue Car Villas, Desa Dunia Beda, Kuno Vila, Utara Vila, Kulemba Bungalow, Eden Cottage, Jambu Luwuk Oceano Resort, Wilson Retreal, Vila Coral Flora, Rafa Homestay, Santai Bungalow, Matahari Inn, Sadev Resort, Sasaki Bungalow, Secret Garden, Vamana Resort, Vila Rika, Gili One Resort, dan Tessi Homestay.
(irb/nor)
