Kepolisian Resort (Polres) Kota Mataram akan mendalami adanya dugaan provokasi yang dilakukan guru ke siswa SMPN 14 Mataram pasca kasus perusakan skat ruang belajar SDN Model Mataram pada, Jumat (2/9/2022) lalu.
"Kami akan dalami. Tetapi yang jelas untuk laporan wali murid SDN Model belum kami cek apa sudah masuk atau tidak," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Selasa (6/9/2022) di Mataram.
Menurut Kadek, pihaknya telah mengambil keterangan terkait motif perusakan skat ruang kelas SDN Model kepada sejumlah guru yang mengajar di SMPN 14 Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada waktu yang bersamaan, Kepala Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan juga sudah menengahi permasalahan itu. Yang jelas kami menerima informasi bahwa SDN Model akan dipindahkan ke Universitas Terbuka Mataram," ujar Kadek.
Pemindahan itu lanjut Kadek sudah menjadi kewenangan pemerintah kota Mataram. "Pak Walikota H Mohan Roliskana juga sudah mengecek ke sana kan," katanya.
Meski begitu, Kadek mengaku akan tetap memproses jika ada laporan orang tua wali yang keberatan atas perusakan yang dilakukan oleh siswa SMPN 14 Mataram.
"Kami belum cek laporannya. Kabarnya lapor ke Unit PPA. Kalau ada yang melaporkan kita akan proses," kata Kadek.
Saat ini, untuk menjaga kondusifitas selama proses pemindahan pihaknya jajaran Polsek Sandubaya Kota Mataram sudah memasang police line untuk mengamankan skat ruang belajar yang dirusak oleh puluhan siswa SMPN 14 Mataram.
"Begini, kalau ada masuk laporannya kita gelar proses penanganannya. Adanya dugaan provokasi akan dalami juga. Kita sudah mintai keterangan guru di lokasi. Baik guru yang ada di SMPN 14 dan SDN Model," ungkap Kadek.
Untuk upaya hukum menggunakan mekanisme Restoratif Justice (RJ) dalam kasus perusakan itu kata Kadek belum bisa dilakukan karena polisi belum menerima dan belum masuk ke dalam tahap gelar perkara.
"RJ belum bisa dilakukan. Karena belum ada laporan masuk kan," ujar Kadek.
Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SMPN 14 Kota Mataram mengamuk. Rupanya skat ruang belajar SDN Model dirusak saat proses belajar mengajar.
Kepala Sekolah SDN Model Mataram Aries Setia Rini mengatakan awal mula kasus itu berawal ketika beberapa orang tua wali murid SDN Model dapat teguran karena parkir kendaraan di halaman SMPN 14 Mataram.
"Dari awal memang ada orang tua kena teguran dari pihak guru SMPN 14 minta jangan masukkan kendaraan di depan gerbang sekolah. Informasi itu tiang memang tidak dapat dari awal kan," kata Aries, Jumat (2/9/2022) via WhatsApp.
Kronologi perusakan skat ruang belajar itu lanjut Aries saat 262 siswa SDN Model melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) usai melakukan Imtaq di aula dan halaman sekolah.
"Jadi anak-anak tiba tiba datang. Ke ruangan tiang. Ada yang lapor kalau skat itu dijebol. Banyak anak yang takut peluk tiang sampai nangis," kata Aries.
(dpra/dpra)