Gempa bumi M 5,8 yang berpusat di Kuta Selatan, Bali, terasa hingga Pulau Lombok NTB. Sebanyak 15 pasien yang baru melahirkan di RSUD dr. Soejono Selong mengalami trauma, hingga memilih untuk tidur di tenda.
Beberapa pasien yang memilih ke luar dari ruangan pasca gempa bumi kemudian memilih tidur di luar ruangan bersama bayi yang baru dilahirkan.
"Nah yang memilih tidur di luar ini dari pasien kandungan atau nifas. Ada yang habis melahirkan dan ada yang habis operasi," kata Humas RSUD dr. Soedjono Selong, Muhammad Rahmatullah, Selasa (23/8/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, total pasien yang dikeluarkan pasca gempa bumi sore kemarin sebanyak 30 orang. Meski demikian, 15 pasien memilih tidur di depan ruangan poli RSUD dr. Soejono Selong, Lombok Timur.
"Tadi malam memang mereka yang minta untuk tidur di luar ruangan karena trauma. Pasien-pasien ini kan dirawat di lantai 2 RSUD dr. Soedjono Selong," ujar Rahmat.
Pihak BPBD, kata Rahmat, sudah pasang tenda sejak Senin (22/8/2022) malam kemarin. Selanjutnya, pagi ini pihaknya masih dalam proses pemindahan pasien ke dalam ruangan.
Rahmat mengatakan pasien yang tidur di bawah tenda BPBD di depan halaman rumah sakit hingga pagi ini masih ada yang ingin bertahan, karena beberapa pasien di antaranya masih khawatir adanya gempa bumi susulan.
"Ada yang masih khawatir. Tapi tadi malam kita berikan kain selimut untuk seluruh pasien. Memang kan kejadian (gempa bumi) ini kita tidak bisa memprediksi. Kita minta pasien tetap tenang," kata Rahmat.
Selain itu, seluruh keluarga penunggu pasien yang masih dalam proses pemindahan ke dalam ruangan rawat inap RSUD dr. Soejono Selong selalu diminta stand by.
"Iya untuk keluarga penunggu. Kami minta yang lebih segar. Jika ada apa-apa biar mudah dievakuasi agar tidak menunggu evakuasi dari kami. Insya Allah aman," katanya.
Rahmat pun memastikan atas kejadian gempa bumi berkekuatan M 5,8 tersebut seluruh bangunan RSUD dr. Soejono Selong tidak sampai mengalami kerusakan. "Alhamdulillah kerusakan tidak ada di rumah sakit," pungkasnya.
(kws/kws)