Kasi Operasi dan Siaga Kantor Search and Rescue (SAR) Mataram Muhdar mengatakan, hasil evakuasi hari pertama pendaki jatuh di tebing Puncak Gunung Rinjani setinggi 150 meter, Boaz Bar Anam (37), yang dilakukan 35 personel masih tidak membuahkan hasil. Hal itu disebabkan jalur evakuasi di puncak Gunung Rinjani terlalu ekstrem dan terkendala cuaca.
"Hingga sore tadi hasilnya korban belum bisa dievakuasi dari Gunung Rinjani. Hanya ini yang dapat kami laporkan sampai dengan malam ini," kata Muhdar via WhatsApp, Sabtu malam (20/8/2022).
Menurut Muhdar, sebanyak 35 personel tim evakuasi sudah melakukan upaya proses evakuasi mulai pukul 14.00 Wita sampai sore hari pukul 18.00 Wita. Namun, jasad korban di tebing sebelah barat Puncak Gunung Rinjani, belum bisa dievakuasi.
Muhdar juga mengungkapkan kendala proses evakuasi pendaki jatuh, pertama, akses jalur evakuasi korban cukup sulit sehingga diputuskan untuk tidak dilanjutkan. Selain jalur evakuasi, kendala lain ialah karena faktor cuaca. Hingga sore hari suhu semakin dingin dan kondisi TKP semakin gelap.
"Tim langsung memutuskan melanjutkan evakuasi besok pagi," kata Muhdar.
Jumlah personel evakuasi pendaki jatuh akan ditambah. Adapun tambahan personel yang akan terlibat pada hari kedua evakuasi pendaki asal Portugal itu, mencapai 53 personel. Mulai dari unsur TNI, Polri, Basarnas, SAR Lombok Timur, TNGR, KUN, dan BPBD.
"Seluruh personel saat ini sedang bermalam di Plawangan Sembalun, mulai dari TNI-Polri, Basarnas, SAR, TNGR, BPBD, dan semuanya," jujur Muhdar.
Rencananya, evakuasi hari kedua, Minggu (21/8/2022), tim kedua akan menuju puncak Gunung Rinjani sekitar pukul 05.00 Wita. "Tim pertama juga sedang dalam posisi kelelahan. Jadi tim kedua akan menggantikan tim pertama. Sekarang semua di lokasi camp terakhir diPlawangan," terangnya.
Simak Video "Video: Bule Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Patah Tulang-Luka di Kepala"
(irb/irb)