Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Salah satu tradisi unik 17 Agustus, yaitu Peresean di Lombok.
Seperti dirangkum dari Wonderful Indonesia, Peresean merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok menggelar lomba Peresean setiap tahun untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Lomba ini menghadirkan pepadu-pepadu (jagoan) terkenal dari berbagai pelosok Lombok untuk adu ketangkasan. Mereka juga saling serang dengan bersenjatakan rotan dan perisai dari kulit sapi atau kerbau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peresean merupakan kesenian tradisional ekstrem. Tapi rradisi ini memiliki pesan moral yang mengandung makna persaudaraan dan sikap ksatria seorang laki-laki yang diuji melalui permainan ini.
Tradisi ini sangat digemari oleh masyarakat Lombok. Tak hanya itu, Peresean juga selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Lombok.
Dikutip dari Wikipedia, permainan Peresean diiringi gamelan sasak dan tembang khusus. Tembang ini mampu meningkatkan semangat bertarung para pepadu.
Sementara proses permainan Peresean dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung atau pepadu yang datang. Pepadu juga bisa mengajukan diri sendiri.
Dalam pertarungan, pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Pepadu bertarung menggunakan rotan senjata dan dilengkapi erisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau.
Peresean dihentikan atau selesai ketika salah satu pepadu mengeluarkan darah. Namun, jika hingga 3-4 ronde para pepadu sama-sama kuat, pekembar akan menyatakan hasil seri.
Pertarungan Peresean disakralkan, sehingga tidak digelar sembarang waktu. Zaman sekarang Peresean diadakan saat perayaan-perayaan khusus, seperti HUT Kemerdekaan 17 Agustus, hari jadi kabupaten/kota, atau menjelang Ramadhan.
(irb/irb)