Kepala Dusun Belongas, Desa Persiapan Belongas, Kecamatan Sekotong Nursin mengatakan pengalokasian anggaran Rp 28 miliar itu untuk membangun jalan aspal kering dari Desa Persiapan Belongar menuju Dusun Sepanggang. Jalur tersebut akan diperbaiki untuk mempermudah akses wisatawan.
"Jadi anggaran dari kementerian itu akan dikelola oleh Pemda Lombok Barat membuat akses lebih bagus ke Pulau Sepatang. Baik jalur laut dan jalur darat," kata Nursin.
Selain membangun jalan aspal, jalur laut juga akan dibangun mulai dari Dusun Sepanggang menuju Pulau Sepatang menggunakan speed boat atau perahu tempel. Pulau Sepatang sendiri sudah dipasangi tower sinyal yang dibangun pada tahun 2018 lalu. Tower itu sebagai penanda jalur laut jika ada kapal berlayar melewati selatan Pulau Lombok.
"Nah di Pulau Sepatangnya akan dibangun pelabuhan terapung. Nanti di sana akan menjadi tujuan kapal pesiar. Tujuannya begitu kan untuk mengenalkan pulau terluar Lombok ke wisatawan," katanya.
Pasalnya di Pulau Sepatang terdapat spot diving terbagus yang ada di Pulau Lombok. Banyak wisatawan belum mengetahui alam bawah laut yang terdapat di Pulau Sepatang. Selain itu, di Pulau tersebut terdapat satu spesies hiu jinak yang akan menjadi daya Tarik wisata.
"Kalau ke sana diving, kita bisa temukan satu hiu besar jenisnya Hiu Martil (Sphyrna spp). Jadi ini dia yang menjadi daya Tarik wisata di sana," kata Nursin.
Rute menuju Pulau Sepatang dari Kota Mataram terpaut jauh dari sekitar 50 kilometer. Jarak dari Desa Persiapan Belongas bisa ditempuh melalui jalur darat dan laut sekitar 45 menit.
Untuk diketahui, lokasi Pulau Sepatang sempat diklaim masuk wilayah negara Australia usai dilewati oleh pelaut asal Kota Adelaide Australia Sofia dan Lousia beberapa tahun lalu.
"Jadi sempat diklaim kan waktu itu. Kami keberatan di sini. Karena memang pulau itu masuk ke wilayah Desa Belongas. Di sana ada sport Gili Sepatang namanya lokasi nelayan sering mancing," pungkas Nursin.
(nor/nor)