Apalagi setelah kasusnya mencuat, bocah yang disiksa tetangga dengan dijambak dan matanya diolesi cabai itu ternyata juga korban broken home. Korban dibesarkan tanpa ibu kandung karena kedua orang tuanya berpisah.
Sejak berumur satu tahun, ayah dan ibunya memutuskan bercerai dan memilih tidak tinggal bersama.
Seperti dibenarkan Jainudin (53). Pria yang merupakan ayah korban ini mengungkap bagaimana masa kecil korban hingga tumbuh tanpa asuhan sang ibu.
"Dia (korban) merupakan anak terakhir saya, ditinggal oleh ibunya sejak umur satu tahun setelah saya bercerai dengan ibunya. Jadi ibunya tidak meninggal," kata Jainudin kepada detikBali.
Sejak bercerai dengan istrinya, Jainudin praktis membesarkan anak sulungnya itu seorang diri dengan bekerja sebagai kusir Benhur (dokar). Pekerjaan itu sudah dilakukannya 20 tahun yang lalu.
"Saya kerja sebagai kusir benhur di Pasar Kota Bima. Yang penting bisa dapat uang untuk makan sehari-hari. Sudah 20 tahun saya jadi kusir benhur," aku Janinudin.
"Anak saya, saya besarkan sendiri sejak ditinggal ibunya waktu umur satu tahun," tandas Jainudin.
Jainudin berharap, atas perlakuan tetangga terhadap anak sulungnya, ia berharap ada keadilan terhadap kasus yang menimpa anaknya. Dia meminta kepada pihak kepolisian untuk memproses pelaku.
"Kami berharap kasus yang dialami anak saya ini ada keadilan. Kami tetap lanjutkan kasusnya sampai tuntas. Kami meminta keadilan untuk anak saya," ungkap Jainudin.
(dpra/dpra)