.webp)
Kota Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur kembali menghadirkan destinasi wisata baru yang ramah lingkungan. Sebuah kawasan hutan disulap menjadi lokasi ekowisata.
Ekowisata Wae Bobok, begitu nama destinasi baru ini. Lokasinya berada di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Ekowisata ini tak kalah menarik bagi destinasi wisata lain di Labuan Bajo untuk memanjakan pengunjung.
Ekowisata Wae Bobok secara resmi mulai dibuka Rabu (20/4/2022) ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi disaksikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Direktur Utama BPD NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini dirangkai dengan launching lapak agen Be Ju BISA Wae Bobok binaan BPD NTT. Di lapak ini, dilakukanlah demo tarik tunai dan juga pembayaran pajak bumi dan bangunan yang disaksikan oleh para tamu. Ke depan agen Laku Pandai ini akan dikelola oleh anak-anak milenial Wae Bobok.
Be Ju BISA adalah karya inovasi yang dihadirkan oleh BPD NTT sebagai implementasi terhadap program dari Otoritas Jasa Keuangan yakni Laku Pandai. Dirut BPD NTT, Harry Alex Riwu Kaho merinci, adapun layanan dalam program baru ini adalah pembelian token listrik, pembelian pulsa telfon seluler, pembayaran pajak kendaraan dan seluruh jenis layanan yang tersedia pada Samsat Online, pembayaran BPJS Kesehatan, pembayaran tagihan listrik, TV Berbayar dan pajak daerah.
"Dalam layanan ini juga tersedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang melayani tarik tunai, setor tunai, transfer Bank NTT serta Transfer Antarbank. Berbeda dengan layanan yang sama, yakni Dia BISA atau digital agen Bank NTT,"tegas Harry.
Menurut Harry, Dia BISA adalah layanan perbankan yg dilakukan di luar bank, yakni dengan masyarakat, dengan jenis layanan seperti pembelian token listrik, pulsa dan sebagainya, minus fasilitas ATM mini seperti yang tersedia pada Be Ju BISA. Karena, di layanan terbaru ini setiap agen mendapatkan mesin EDC (electronic data capture). Wae Bobok adalah daerah yang tidak terjangkau internet sehingga Bank NTT menghadirkan VSAT internet untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi.
Layanan jenis ini, tidak hanya dilakukan di semua wilayah baik itu di tempat yang ada layanan internetnya maupun tidak. Di sini ada 11 dari 15 lapak dengan berbagai jenis usaha seperti kantin, warkop dan sebagainya. Tidak hanya itu, melainkan ada juga fasilitas wahana permainan seperti outbound.
Ada produk kuliner terkenal di sini yaitu nasi bambu, rebok, keripik pisang, makanan lokal lainnya yg kemasannya sudah dibantu Bank NTT dengan rebranding. Ini hutannya LHKP milik Dinas Kehutanan Provinsi NTT.
(nke/nke)
