Mencicipi Nikmatnya Nasi Jinggo Sambal Lindung Negaroa di Jembrana

Mencicipi Nikmatnya Nasi Jinggo Sambal Lindung Negaroa di Jembrana

I Ketut Suardika - detikBali
Selasa, 04 Okt 2022 14:22 WIB
Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022).
Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali
Jembrana -

Berbicara nasi jinggo, kuliner satu ini sudah tidak asing lagi dan gampang ditemukan di seluruh Bali. Biasanya jelang sore hari, nasi jinggo ramai dijual di pinggir jalan, salah satunya di kawasan Kota Negara, Jembrana, Bali. Yuk mencicipi nikmati nasi jinggo sambal lindung negaroa di Jembrana.

Kuliner nasi yang dibungkus daun pisang ini diburu orang untuk dijadikan menu makan malam. Nasi jinggo ini cukup terkenal di Negara. Lindung adalah bahasa Bali berarti belut, disebut lindung negaroa, merujuk Kota Negara yang disebut negaroa.

Salah satu yang menjual menu khusus nasi jinggo negaroa, berlokasi di pusat Kota Negara, tepatnya dekat Kantor Bupati Jembrana. Bedanya dengan nasi jinggo pada umumnya, nasi jinggo sambal lindung negaroa menawarkan variasi sambal khas berbahan dasar ikan belut atau sambal lindung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cita rasa sambalnya cukup berbeda, karena lindung banyak dagingnya, serta bertekstur lembut dan empuk, perpaduan bumbunya membuat ketagihan. Nasi jinggo ini bisa menjadi pilihan menu karena rasanya yang gurih dan pedas.

Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022).Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali

Belut sendiri dipercaya memiliki kandungan protein cukup tinggi, karena itu anak-anak, remaja, hingga ibu hamil sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi. Sebab bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, termasuk janin di dalam kandungan.

Salah satu pedagang Ni Putu Ayu Sintia Andriani (23) menjelaskan, ia mendapat belut dari pengepul yang diantar ke warungnya di Angkringan Penggak Jepun. Ia biasa mengolah 5 kilogram belut sebagai sambal lindung setiap hari.

Sintia mengungkapkan, cara pengolahan belut menjadi sambal lindung cukup sederhana. Belut dibersihkan terlebih dahulu sampai tidak ada lendir. Selanjutnya, belut digoreng hingga kering, kemudian dipotong kecil-kecil atau disuwir.

Belut yang sudah disuwir lalu dicampur dengan bumbu rempah Bali, kemudian digoreng kembali hingga bumbu meresap. "Sambal lindung di sini beda. Kebanyakan saya lihat biasanya masih ada tulang, tapi kalau di sini dijamin tidak bikin keselek," katanya, Senin (3/10/2022).

Istri I Putu Seila Mahendratama (24) itu, setiap hari membuat 150-200 bungkus nasi jinggo untuk dijual di warungnya, dengan harga per porsi Rp 10 ribu. Isian nasi jinggo dilengkapi tempe goreng pedas manis, sayur, ayam suwir sambal sereh, dan sate ayam.

"Rasanya tentu gurih, enak ada pedas dan manis, rasanya benar-benar pas," ucapnya.

Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022).Kuliner nasi jinggo sambal lindung negaroa, di Angkringan Penggak Jepun, Jembrana, Bali, Senin (3/10/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali

Selain dijual sendiri, Sintia dan suaminya juga menjual nasi jinggo sambal lindung ke warung lain untuk dijual lagi. "Setiap hari semua habis, ada beberapa warung juga yang ambil di sini untuk dijual lagi," ucapnya.

Menurutnya, nasi jinggo sambal lindung disukai berbagai usia. Pelanggan paling banyak anak muda, karena selain bisa menikmati menu nasi jinggo sambal lindung, bisa nongkrong di warung yang berada tepi sawah ini.




(irb/nor)

Hide Ads