3 Kuliner Legendaris Khas Karangasem, Lezatnya Tak Diragukan Lagi!

3 Kuliner Legendaris Khas Karangasem, Lezatnya Tak Diragukan Lagi!

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 28 Agu 2022 08:47 WIB
Ni Made Sambru atau Mek Sambru, penjual blayag legendaris sejak 1967 di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, Bali.
Ni Made Sambru atau Mek Sambru, penjual blayag legendaris sejak 1967 di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, Bali. Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali
Karangasem -

Pelesiran ke Kabupaten Karangasem, jangan sampai ketinggalan mencicipi kuliner legendarisnya. Setidaknya ada 3 kuliner legendaris di Karangasem yang telah ada dan terkenal sejak tahun 90-an. Di antaranya ada sate serapah, pepes ikan marlin, dan belayag Mek Sambru.

Simak yuk ulasan 3 kuliner legendaris khas Karangasem berikut ini.

1. Sate Serapah Sejak 1982

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumeneh saat menyajikan satu porsi sate serapah khas KarangasemRumeneh saat menyajikan satu porsi sate serapah khas Karangasem Foto: Selamat Juniasa

Sate serapah yang dijual oleh Rumeneh (63) yang saat ini berjualan di Banjar Dinas Ujung Hyang, Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem setiap harinya tidak pernah sepi pembeli sebab rasanya terkenal sangat enak dan gurih. Pelanggannya bukan hanya dari wilayah Kecamatan Karangasem saja, tapi juga dari kecamatan lain yang rela datang hanya untuk pembeli sate serapah milik Rumeneh.

Rumeneh mengaku bahwa ia sudah mulai berjualan sate serapah sejak tahun 1982 saat ia masih berusia 23 tahun dan sampai saat ini ia punya anak dan cucu. Kini Rumeneh telah membuka warung kecil di di wilayah Desa Tumbu yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita.

ADVERTISEMENT

Untuk harga satu porsi sate serapah milik Rumeneh dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10 ribu, tapi kalau mau pesan dengan harga lebih dari itu juga diperbolehkan.

2. Pepes Ikan Marlin Sejak 1950

Satu porsi pepes ikan marlin milik Bu Ribu yang sudah melegenda sejak tahun 1950. Ini salah satu kuliner legendaris khas Karangasem, Bali.Satu porsi pepes ikan marlin milik Bu Ribu yang sudah melegenda sejak tahun 1950. Ini salah satu kuliner legendaris khas Karangasem, Bali. Foto: Selamat Juniasa

Pepes ikan marlin milik Ni Nyoman Mariani (52) atau yang lebih dikenal dengan nama Bu Ribu sudah sangat familiar di telinga masyarakat yang ada di Banjar Dinas Mendira, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem bahkan yang ada di luar daerah. Pasalnya pepes ikan marlin tersebut sudah berdiri sejak 1950.

Ni Nyoman Mariani atau Bu Ribu mengatakan bahwa ia merupakan generasi ketiga olahan ikan marlin tersebut. Tapi terkait dengan cita rasa dan yang lainnya masih sama seperti saat baru pertama kali di buka di tahun 1950 oleh neneknya. Sehingga sampai saat ini pelanggannya masih sangat banyak bahkan cenderung terus bertambah.

Dalam satu porsi dibanderol dengan harga Rp 30 ribu. Selain berisi pepes, juga berisi sate, sup dan juga nasi. Pepes sendiri bahan utamanya ikan marlin sebab tidak ada ikan yang lain lagi yang bisa digunakan. Sehingga dalam sehari ia mengaku bisa menghabiskan lebih dari 30 kilogram ikan marlin.

3. Blayag Mek Sambru Sejak 1967

Ni Made Sambru atau Mek Sambru, penjual blayag legendaris sejak 1967 di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, Bali.Ni Made Sambru atau Mek Sambru, penjual blayag legendaris sejak 1967 di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, Bali. Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali

Ni Made Sambru atau Mek Sambru, penjual blayag legendaris sejak 1967 di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, Bali. Salah satu kuliner blayag khas Karangasem, Bali, bisa dijumpai di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura. Kuliner legendaris blayag Mek Sambru sudah ada sejak tahun 1967.

Ni Made Sambru (78), penjual blayag khas Karangasem, menceritakan awalnya ia coba berjualan blayag karena terinspirasi dari ibunya yang sering membuat blayag di rumah. Ia kemudian berjualan blayag di Jalan Raya Gajah Mada, Amlapura, yang sampai saat ini lokasinya tidak berubah.

Tempat Made Sambru berjualan sangat sederhana, hanya di emperan toko pinggir jalan. Meski begitu, Blayag Mek Sambru tidak pernah sepi pembeli sejak buka mulai pukul 12.00 Wita. Sehingga kini ia dibantu tiga orang karyawan untuk menyiapkan lauk di rumah maupun membantu melayani pembeli.

Lauk yang disediakan sangat lengkap, seperti tempe, plecing, ayam goreng, ayam kare, ayam tok-tok, telur, urab, saur, sate ayam, kuah santan, dan lainnya. Pelanggan bisa memilih lauk sesuai selera masing-masing.

Untuk satu porsi blayag dengan lauk lengkap dibanderol Rp 20 ribu untuk makan di tempat, sedangkan untuk dibawa pulang, para pelanggan bisa membeli mulai dari Rp 10 ribu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Blayag Mek Sambru, Kuliner Peraih Penghargaan Warisan Takbenda Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads