Satu lagi pelaku perusakan rumah Briptu Rizka Sintiyani dan neneknya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga kini, tersisa satu pelaku berinisial A yang belum diamankan polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, mengungkapkan total tersangka dalam kasus tersebut sebanyak delapan orang. Dari tujuh tersangka yang ditahan, enam di antaranya sudah memasuki tahap pemberkasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enam orang sudah proses pemberkasan dan satu (pelaku) diantarkan oleh tokoh masyarakat menyerahkan ke kami. Tinggal satu lagi (pelaku belum diamankan)," ucap Syarif, Sabtu (6/12/2025).
Syarif mengatakan satu pelaku yang diserahkan tokoh masyarakat itu berinisial MS. Informasi yang dihimpun detikBali menyebutkan MS memiliki riwayat gangguan jiwa. Walhasi, penyidik memutuskan untuk menitipkan MS sementara di Sentra Paramita sembari melakukan tes kejiwaan.
"Kami akan menggandeng pihak terkait untuk melakukan tes kesehatan maupun kejiwaan terhadap terduga pelaku. Ini akan tetap kami proses," imbuhnya.
Syarif menegaskan polisi masih terus mengejar satu pelaku buron dalam kasus perusakan rumah Briptu Rizka tersebut. Ia berharap pelaku berinisial A itu segera menyerahkan diri.
"Satu lagi masih daftar pencarian orang (DPO), tolong menyerahkan diri. Kami berharap menyerahkan diri, sehingga perkara ini bisa kami tuntaskan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda NTB telah menahan enam tersangka berinisial A, WN, JN, MBAD, MHW, dan DW. Keenam tersangka asal Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, itu bertugas sebagai provokator dan pelaku perusakan.
"Tersangka inisial A itu provokasi. Sedangkan lima tersangka lain perannya merusak. Ada yang merusak jendela, pintu, KWH meteran, motor," kata Syarif, Jumat (28/11/2025).
Diketahui, Briptu Rizka merupakan salah satu tersangka pembunuhan terhadap suaminya, Brigadir Esco Faska Rely. Perusakan rumah Briptu Rizka terjadi saat sejumlah massa mendatangi rumahnya pada 8 Oktober lalu.
Polisi menyebut para tersangka perusakan rumah Briptu Rizka tidak memiliki hubungan keluarga dengan Brigadir Esco. Polisi mengatakan para pelaku melakukan perusakan secara spontan lantaran merasa kesal karena polisi kala itu belum menetapkan tersangka pembunuhan Brigadir Esco.
Simak Video "Video: Keluarga Brigadir Esco Ngamuk Serbu Rumah Tersangka Briptu Rizka "
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































