Narcotics Anonymous atau Narkotika Anonimus (NA) mengungkapkan negara dengan permintaan konseling kecanduan narkoba adalah Iran. NA merupakan organisasi internasional nonlaba yang menawarkan konseling gratis untuk berhenti dari kecanduan. Organisasi ini telah hadir di 147 negara.
Di Bali, Narkotika Anonimus Indonesia membuka konseling di Denpasar, Bali mulai 5-7 Desember 2025 dengan terlebih dahulu bergabung ke website naindonesia.org maupun medsosnya. Konseling tidak hanya di buka untuk warga lokal, tapi juga warga asing dengan tiga bahasa yang ditawarkan, yakni Indonesia, Rusia, dan Inggris.
Public Relations Narcotics Anonymous atau Narkotika Anonimus Indonesia, Nita Purna Kusuma menjelaskan dirinya dan teman-temannya mengajak para pecandu di wilayah Indonesia khususnya Bali, untuk menghentikan penggunaan zat adiktif berbahaya tersebut.
"Kami di Indonesia ini ada, untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba. Mereka yang tergabung kita berikan bimbingan agar pulih dari narkoba," ungkap Nita di Denpasar, Jumat (5/12/2025).
"Konseling kami itu ada di 147 negara, termasuk Indonesia. Permintaan konseling bahkan paling banyak di Iran, karena pemerintahnya juga sangat mendukung ya," sambungnya.
Diketahui, Narkotika Anonimus Indonesia sudah ada sejak tahun 2000. Di Indonesia, tercatat ada pecandu hingga 500 lebih yang tergabung sebagai member, sedangkan untuk di Bali, Nita menyebut ada sekitar 150-200 pecandu.
"Kalau di Bali, kita ada sekitar 150-an yang tergabung dalam konseling ini. Kebanyakan usianya mulai 20 tahun ke atas sampai 50 tahun," terangnya.
Nita menerangkan NA Indonesia sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Mereka juga sudah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah rumah sakit dalam penanganan rehabilitasi.
Mengenai persyaratan, ia menyebut tidak ada persyaratan yang menyusahkan. Nita menyebut, cukup mereka yang berniat untuk sembuh atau kembali pulih dari ketergantungan narkoba.
Selanjutnya ada tahapan yang harus dijalani, yakni mengikuti 12 konsep dalam pemulihannya. "Para pecandu ini kan biasanya bisa kembali menggunakan, sehingga kita wajib mengajak mereka untuk ikut sampai 12 kali tahapan kurang lebih sampai 3 bulan lah," imbuhnya.
Adapun 12 konsep tahapan itu di antaranya kejujuran, keinginan untuk pulih, keterbukaan pikiran, kesukarelaan, keinginan kuat untuk berhenti, menginventarisasi kemarahan, kecacatan karakter, meminta maaf dan sebagainya.
"Terpenting selalu berdoa meminta petunjuk agar diberikan kesembuhan. Kita d isini itu seperti ikut kajian, kalau di muslim ya. Intinya memulihkan jiwa raganya," terang Nita.
Jenis narkoba sabu-sabu masih mendominasi pecandu yang ditangani. "Iya masih didominasi sabu-sabu ya, itu paling banyak ada di umur 20 tahunan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Cerita Ustaz Jojo Ali Yusuf soal Sulitnya Lepas dari Narkoba"
(hsa/nor)