Nasib Tragis Wanita Tuli Sebatang Kara Jadi Korban Pemerkosaan di Buleleng

Round Up

Nasib Tragis Wanita Tuli Sebatang Kara Jadi Korban Pemerkosaan di Buleleng

Tim detikBali - detikBali
Senin, 29 Sep 2025 07:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Pemerkosaan
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Ilustrator Mindra Purnomo)
Buleleng -

Seorang perempuan tuli berinisial KA (33) di Buleleng, Bali, diduga menjadi korban pemerkosaan. Akibat peristiwa itu, KA kini tengah hamil tujuh bulan. Polisi masih menyelidiki dugaan pemerkosaan terhadap perempuan difabel tersebut.

Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Gusti Nyoman Jaya Widura, menyebut penyelidikan langsung dilakukan meski kasus ini bukan delik aduan.

"Penyelidikannya kami langsung jemput bola. Mengingat tindak pidana ini bukan delik aduan, maka kami berkewajiban untuk segera turun dan melakukan penyelidikan berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan," jelasnya, Minggu (28/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penyidik menghadapi kendala karena korban belum bisa diperiksa. KA masih mengalami trauma dan syok sehingga pemeriksaan belum dapat dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Walaupun ada sedikit kendala karena korban sampai saat ini belum bisa kami periksa, mengingat yang bersangkutan masih syok," tambahnya.

Libatkan Ahli Bahasa Isyarat

Untuk memperlancar penyelidikan, polisi menggandeng Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Buleleng serta ahli bahasa isyarat.

"Kami juga minta bantuan UPTD PPA bersama ahli bahasa disabilitas. Untuk sementara, kami mencoba meminta bantuan mereka untuk melakukan pendekatan atau pemeriksaan. Namun kami tidak bisa memaksakan karena korban masih dalam kondisi trauma," terangnya.

Hidup Sendiri, Tinggal di Rumah Tidak Layak

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng, Putu Kariaman, mengungkapkan KA tinggal seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Saudara-saudaranya sudah menikah dan tinggal di luar Buleleng.

"Tim sudah melihat langsung kondisi yang bersangkutan, memang cukup memprihatinkan. Rumah yang ditempati tidak memiliki kamar mandi dan air bersih, ditambah kondisi rumah kurang bersih serta tidak tertata dengan baik. Sementara korban sendiri dalam keadaan hamil," ujarnya.

Ditempatkan di Rumah Aman

Dinsos Buleleng kemudian menempatkan KA di rumah aman. Korban juga didampingi pekerja sosial, psikolog, hingga guru SLB yang pernah membimbingnya saat sekolah.

"Dia tidak punya wali. Ada keluarga sepupu, tapi mereka sudah tidak mau mengurus. Karena itu pemerintah harus hadir," tegas Kariaman.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pria 65 Tahun Perkosa Lansia di Mamuju, Kepergok Anak-Cucu Korban"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads