Seorang kakek berinisial AS (72), warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tega mencabuli dua pelajar, HJ (15) dan BSW (14). Perbuatan itu dilakukan di sebuah pondok sejak Juni 2024 hingga Juli 2025.
Kapolres Lembata AKBP Nanang Wahyudi mengatakan, kasus ini baru dilaporkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) pada Selasa (9/9/2025) pukul 17.30 Wita. Padahal, perbuatan pelaku telah terjadi sejak Juni 2024 serta berlanjut pada Juni dan Juli 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal dari kejadian tersebut terlapor mengajak korban pergi ke TKP lalu memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual layaknya suami istri," kata Nanang Wahyudi kepada detikBali, Selasa (16/9/2025).
Korban Dicabuli Sejak SD
Nanang menjelaskan, berdasarkan keterangan kedua korban, aksi bejat itu sudah dialami sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.
"HJ disetubuhi sejak SMP sampai Juli 2025. Adiknya mulai disetubuhi sejak Juni-Oktober 2024," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, keluarga korban mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lembata untuk melaporkan kasus persetubuhan terhadap anak. Mereka berharap kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Saksi yang sudah diperiksa sudah 5 orang termasuk saksi korban," ujar Nanang Wahyudi.
Nanang menambahkan, terduga pelaku dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Rabu (17/9).
"Setelah diperiksa akan dilakukan gelar untuk penentuan naik penyidikan," tandasnya.
Simak Video "Ini Program Pupuk Indonesia yang Bawa Pulau Lembata Mandiri Pangan!"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)