Polisi menangkap seorang terduga pelaku penjarahan di Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) saat aksi demonstrasi berlangsung, Sabtu (30/8/2025). Pelaku diamankan sehari setelah kejadian, Minggu (31/8).
"Yang diamankan kemarin, hanya satu orang oleh Polresta kemarin. Itu hanya (terduga pelaku) penjarahan aja," kata Kombes Hendro Purwoko, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terduga yang ditangkap bukan mahasiswa, melainkan seorang pelajar. Identitasnya belum diungkapkan secara rinci karena masih dimintai keterangan.
"Kami masih dalami, kalau dalam KTP (kartu tanda penduduk), dia adalah pelajar," jelas Hendro.
Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili menambahkan, pelaku diamankan saat menerobos masuk ke gedung DPRD. "Yang bersangkutan menerobos masuk dan diamankan oleh salah satu intelijen kami, dan dibawa ke Polresta Mataram pada saat itu," ujarnya.
Gedung DPRD NTB Dibakar Spontan
Selain penjarahan, Gedung DPRD NTB juga hangus dibakar massa aksi. Polisi menyebut hasil olah TKP menunjukkan gedung terbakar karena bahan mudah terbakar seperti kardus, ban, kayu, hingga karpet dan plastik yang ada di dalam ruangan.
"Dari hasil penyelidikan, terbakarnya Gedung DPRD NTB itu karena bahan yang mudah terbakar," kata Regi.
Sumber api diduga berasal dari ruang tengah dengan tiga titik api. Regi menegaskan kebakaran terjadi secara spontan, bukan terencana.
"Untuk sementara, hasil beberapa bukti yang kami dapat, itu murni pada saat pembakaran, api meluap ke atas, kena plafon dan membakar seluruh Gedung DPRD NTB," ujarnya.
Respons DPRD NTB
Wakil Ketua DPRD NTB Muzhir menyebut kebakaran dan penjarahan sebagai musibah. Ia meminta masyarakat memahami kondisi tersebut dan menegaskan perlunya introspeksi bagi anggota dewan.
"Namanya musibah ya tidak bisa dihindari dan tidak bisa dicari," kata Muzhir.
Ia menilai peristiwa itu merupakan luapan kemarahan warga atas persoalan politik di tingkat pusat yang berdampak hingga ke daerah.
Pindah Kantor Sementara
Pasca insiden, gedung utama DPRD NTB sudah tidak bisa dipakai. Untuk sementara, aktivitas dewan dialihkan ke gedung sekretariat DPRD di sisi selatan.
Rapat paripurna Banmus terkait KUA-PPAS APBD Perubahan tetap dijadwalkan berlangsung di Gedung Sangkareang, Kompleks Gubernur NTB, Rabu (3/9).
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda dan pimpinan dewan lainnya juga akan berkantor di rumah dinas Ketua DPRD. "Kita di rumah dinas ketua jadi tempat kita bekerja," ujar Muzhir.
Fasilitas Pemprov Dipakai DPRD
Sekretaris DPRD NTB Hendra Saputra mengatakan pihaknya menggunakan sejumlah ruangan di Kantor Gubernur NTB untuk rapat sementara. "Untuk rapat paripurna kita meminjam Gedung Sangkareang," katanya.
Ia memastikan agenda dewan maupun administrasi ASN tetap berjalan sesuai jadwal.
Gubernur NTB Siapkan Renovasi Cepat
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan Pemprov sedang mencari lokasi strategis bagi DPRD agar tetap bisa bekerja. Menurutnya, Gedung DPRD NTB sebagai simbol daerah harus segera direnovasi.
"Artinya dengan adanya kondisi ini, harus ada percepatan (renovasi), mau tidak mau, itu adalah simbol dari daerah kita," ujarnya.
Iqbal menekankan, meski gedung terbakar, aktivitas DPRD tetap berjalan dengan penuh komitmen.
Simak Video "Video Penampakan Gedung DPRD NTB yang Dibakar Massa"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)